Keheningan mengisi suasana saat ini, tidak ada suara apapun terkecuali suara dentingan jam yang mengisi ruangan ini. Jarum pendek jam itu juga sudah menunjuk ke angka dua belas.
Di tambah lagi kehadiran pria yang sudah membuatnya khawatir seharian ini, yang membuat Yuju sangat terkejut. Ia menatap pria yang merupakan kekasihnya itu tanpa berkedip.
"Baby... maaf, aku tidak menghubungi mu," ucap Jae membuka suara.
Yuju dengan cepat menggeleng. "T-tidak... tidak apa-apa."
Jae kemudian tersenyum tipis. "Maaf juga karena aku kemari tidak memberitahukan mu terlebih dahulu," ucap Jae kembali.
"Ya ampun... kau tidak perlu terlebih dahulu bilang pada ku babe," jawab Yuju.
Akan bohong jika ia mengatakan bahwa ia tidak terkejut, waktu ia melihat Jae yang duduk di depan pintu rumahnya seorang diri.
"Berapa lama kau menunggu ku?" tanya Yuju.
Jae berpikir. "Hmm... mungkin satu setengah jam."
Yuju ternganga. "What?! Kenapa kau menunggu ku selam itu babe?!"