Sinar bias matahari memasuki sela-sela gorden milik Yuju. Menandakan bahwa hari yang baru akan segera di mulai.
Yuju terkena salah satu bias matahari itu, lalu mengusap matanya. Dengan perlahan ia membuka matanya, setelah mengumpulkan kesadaran nya, ia merasakan tangan yang melingkari pinggangnya.
Ah... ia baru sadar kalau ia tidak tidur sendirian kali ini, dan juga dirinya yang tidur di dalam pelukan kekasihnya.
Perlahan Yuju melepaskan tangan Jae dari pinggang rampingnya, ia kemudian bangkit dari tidurnya dan membuka gorden yang menutupi jendela kamarnya.
Sinar matahari pagi langsung menerangi wajah Jae yang masih berada di alam mimpi. Yuju lalu duduk di lantai kamarnya, dengan tangan yang menopang dagunya di atas ranjang.
Ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Wajah Jae yang tertidur sangatlah tampan, percayalah padaku...
Mata Yuju menyelusuri, bagaimana lentiknya bulu mata Jae, hidung mancung milik Jae, dan terakhir bibir yang terukir dengan sempurna itu.