Jae menatap beberapa bunga mawar yang ada di pegangannya. Jari telunjuknya mengusap dengan halus setiap kelopak bunga mawar merah itu.
Yah, bunga mawar yang telah di petik kan oleh keempat maid wanita nya, yang berdiri di belakang Jae.
Keempat wanita itu tersenyum dengan lembut. Entahlah, hati mereka merasa damai melihat Jae yang menatap bunga mawar yang telah mereka ambilkan untuk Jae.
"Aku tidak pernah tahu, kalau Tuan muda sangat suka dengan bunga mawar," bisik Rose.
Minji menoleh. "Begitu pun dengan ku.." bisik Minji.
Benar, mereka sama sekali tidak pernah berpikir kalau Jae menyukai bunga, apalagi sampai menyukai bunga mawar.
Dan itu semua karena Jae yang terlihat tidak peduli jika menyangkut dengan hal-hal yang berbau taman.
Namun ternyata yang mereka pikirkan selama ini tidak benar.
"Kalian boleh pergi," ucap Jae yang membelakangi mereka.
