Angin malam berhembus cukup kencang. Dan itu membuat seorang wanita sesekali menggosokkan kedua tangan nya.
Wanita itu berdiri di hadapan sebuah gedung pencakar langit yang sudah terlihat gelap, yang menandakan semua pegawainya telah pulang.
"Apakah Jae masih ada di dalam?" ucap Yuju dengan ragu.
Yah, itu adalah Yuju. Mungkin yang sudah berada di sana lima menit lamanya. Dan benar, ia tengah menunggu Jae.
Yang bodoh nya, ia tidak tahu apakah Jae masih ada di dalam sana atau tidak.
Itu semua karena ia tidak dapat menghubungi ponsel kekasihnya yang tidak aktif. Dan dengan modal nekad Ia kemari berharap Jae masih ada di dalam.
"Ya ampun... apa yang harus ku lakukan kalau saja Jae tidak ada di dalam," ucap Yuju. "God! aku sangat bodoh."
Di tambah lagi udara malam yang sangat dingin membuat ia semakin tidak yakin kalau Jae masih berada di dalam gedung pencakar langit itu.
Yuju menghela nafas. "Hah... mungkin sebaiknya aku pulang saja."