keesokan harinya yukki berangkat sekolah seperti biasa
"hmm sepertinya hari ini cerah sekali"
seketika yukki melihat senko mengobrol dengan seorang wanita
"hah itu senko dia bicara dengan wanita tapi siapa? "
seketika yukki bersembunyi dibalik pohon
"eh kenapa aku bersembunyi? "
karena rasa penasaran yang teramat besa yukki pun mengintip nya dibalik pepohonan
"sepertinya aku kenal wanita itu, dia adalah yuuna dari kelas 11.3"
seketika yukki terlihat murung dan cemburu. sesampainya di sekolah
"hey yuuna bagaimana kalo kita besok jalan jalan"
yuuna terlihat terkejut dengan perkataan senko dan seketika wajah yuuna memerah
"ke-kencan tapi kita ini bukan sepasang kekasih"
senko pun membalas perkataan yuuna dengan heran
"kencan? kau bilang tidak ini bukan kencan tetapi kita berlibur kan besok hari minggu"
yuuna pun menjawab sedikit ada rasa kecewa
"ba-baiklah aku ikut"
keesokan harinya mereka pun bersenang sampai akhirnya kesialan menimpa mereka seketika hujan pun turun dengan sangat lebat dan senko pun mengeluh
"hahh hari ini kupikir sangat indah tapi semenjak matahari terbenam itu semua berubah hari ini hujan lebat banget ya"
yuuna pun menjawab perkataan senko dengan tersenyum manis
"sudahlah jangan murung terus"
dan tiba tiba senko pun terlihat sangat senang
"hey yuuna liat itu ada hotel bagaimana kalau kita bermalam disana"
yuuna pun meng'iyakan ide senko tersebut, sesampainya di lobby senko pun memesan sebuah kamar
"kami ingin memesan dua kamar please"
dan yuuna pun terkejut
"a-aku pikir kita hanya perlu satu kamar kita harus menghemat uang kita hampir kehabisan uang"
senko pun mengotot untuk memesan dua kamar
"dua kamar tolong! "
dan disitulah sisi keras kepala yuuna dan senko diperlihatkan kan
"satu kamar, terimakasih"
senko menjawab
"dua dua dua kamar tolong"
yuuna menjawab
"satu! terimakasih!"
dan di dalam keributan tersebut tiba tiba pelayan hotel menyela pembicaraan
"saya minta maaf, sepertinya terlalu banyak orang hari ini jadi hanya tersisa satu kamar"
dan setelah mendengar itu tiba tiba yuuna memasang wajah kemenangan
"hehehe aku menang"
senko menjawab dengan kesal
"senapa kau terlihat senang seperti itu"
sesampainya disana senko pun agak marah
"yuuna sebegitu inginkah kamu tidur dengan ku, dan hanya ada satu tempat tidur dan ini yang kau sebut menghemat udang"
dan yuuna menanggapi keluhan senko tersebut seakan dia tidak percaya atas pilihannya sendiri
"tempat tidur?, tidur denganmu?, haaaa!!?
dan senko membalas perkataan yuuna
"kau sadar juga rupanya, baiklah aku akan mandi terlebih dahulu"
setelah mandi yang membosankan
"baiklah giliranmu"
dan senko kaget melihat sikap yuuna
"hey apa kau baik baik saja?, haloo"
dan yuuna pun melihat senko yang sedang pakai handuk doang
"kyaa!! tinggalkan aku sendiri dasar mesum!!"
senko pun pergi menuju bangku dipojokan kamar sambil membaca koran
"jangan khawatir aku tidur disini malam ini, kau tidak perlu khawatir"
yuuna pun mandi dan bicara sendiri
"sebenarnya senko itu sangat lemah lembut"
seketika yuuna kaget melihat baju senko yang ketinggalan di kamar mandi
saat itu senko kedinginan
"achoo!!, ah bajuku ada dikamar mandi"
tiba tiba yuuna keluar dari kamar mandi mengenakan pakaian senko
"kenapa kau mengenakan bajuku?"
yuuna pun menjawab
"bagaimana jika kau melakukan hal mesum di tengah malam, dengan bajuku yg seperti ini"
dan tanpa pikir panjang senko pun langsung melompat ke kasur
"baiklah aku tidak punya pilihan aku tidur disini, selamat malam"
yuuna pun terkejut
"a-apaa"
yuuna pun pegi ke tempat tidur dan membuat garis
"baiklah kau tidak boleh melewati garis yang ku buat ini"
senko menjawab dengan muka herannya
"baiklah dan kau tidak boleh lupa kembalikan bajuku besok di pagi hari"
setelah melewati malam yang rumit fajar pun telah tiba dan senko bangun sambil tertawa kecil
"justru kau yang melewati garisnya sungguh wanita yang merepotkan, ah tangan ku ketiduran"
THE END