Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Apartemen Queeneira
Gavriel melepas pangutannya dengan bunyi kecipak basah nan erotis bagi siapapun yang mendengar. Tangannya bergerak menekan bibir yang tadi dilahapnya, mengusapnya dengan pelan dan terkekeh saat delikan mata diterimanya.
"Ada apa, heum. Kurang?" tanya Gavriel dengan lidah menjilati bibirnya sensual.
"Hih! Pagi-pagi sudah mesum, bisakah bertamu dengan sesuatu yang biasa saja. Untung saja aku belum memakai lipstick, habis percuma jika sudah memakainya," dumel Queeneira menatap sengit Gavriel yang justru semakin terkekeh.
"Aku akan membelikanmu pabrik lipstick-nya sekalian, jadi kamu tidak perlu takut kehabisan stoknya, love," balas Gavriel dengan kekehan merdu, membawa tangannya melingkar di pinggang kekasihnya yang mendengkus.
"Sudah ah! Lepasin. Aku mau bersiap dulu," perintah Queeneira sambil menepaki lengan Gavriel yang jari jemarinya sudah bergrilya menggelitiki pinggangnya.