Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Café
"Memangnya meeting di mana?" tanya Queeneira penasaran, ia menyudahi acara makannya dan meminum kembali tehnya. Sedangkan Gavriel, ia dengan telaten mengusap bibir kekasihnya dengan tissue.
"Agak jauh, di perbatasan kota dekat dengan desa Nuan. Jadi sepertinya bisa sampai sore, lalu ada jumpa pers juga setelahnya," jelas Gavriel setelah kembali menarik tangannya dari wajah kekasihnya yang sudah bersih.
"Kamu hati-hati ya. Ah! Apakah nanti bawa mobil sendiri?" tanya Queeneira khawatir.
Gavriel menggeleng singkat, seraya membenarkan letak anak rambut depannya yang sudah panjang baru kemudian menjawabnya "Ada Carnell, love. Kamu tenang saja."
"Pasti lelah kalau harus pulang pergi dari kota ke perbatasan. Aku masih ingat jauhnya letak desa," sahut Queeneira dengan senyum leganya.
"Kapan-kapan ke sana ya, mengenang masa kecil. Nangkap kodok, main di sawah dan yang paling penting mandi bersama-
