Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Wijaya Tbk
"Kalian…"
"Ya Bos!"
Pekerja yang saat ini ada di hadapan Gavriel menelan saliva, saat merasa hawa yang dikeluarkan sang Bos kembali berubah seperti beberapa saat lalu sebelum tertawa.
"Kalian, apa melihat saya tertawa?" lanjut Gavriel mengintimidasi, menatap datar mereka yang segera menggeleng kompak.
"Tidak Bos!"
"Bagus! Jangan ada yang tahu kalau saya baru saja tertawa. Mengerti?" perintah Gavriel tegas.
"Mengerti Bos!"
"Hn, simpan maket punya saya yang benar bersama potongan tripleknya. Besok saya kemari lagi," putusnya kemudian meninggalkan ruangan.
"Baik Bos!"
Blam!
Pintu tertutup, pekerja yang tersisa di ruangan itu kompak mendesah lega, sebelum salah satu mereka terkekeh merasa sang Bos lucu dengan apa yang sudah dilakukan dan perintahkan.
Ketawa kok tidak boleh dibagi-bagi.
"Pfft…, Bos ada-ada saja. Semoga suatu saat Bos bisa tertawa di depan banyak orang seperti tadi," kata salah satu dari mereka.