°•°
Perkenalkan namaku Vanda Mustika Putri Aku tinggal di daerah Jawa Timur yang lebih tepatnya di kota Surabaya. Aku memiliki kakak laki-laki yang bernama Eric Pratama,dia itu orangnya pendiam tak jarang saat aku mengajaknya berbicara aku selalu diabaikan olehnya ya walau sesekali dia respon.
Aku dan kakak bukanlah saudara kandung melainkan saudara tiri. Ibu itu sudah menikah dua kali karena suaminya yang pertama meninggal dan dikaruniai satu anak yaitu kakakku, ibu menikah lagi saat kakak berusia 7 tahun.
pasti kalian bertanya-tanya kemana perginya ayahku? kenapa aku cuma tinggal bertiga dengan ibu dan kakak? jawabannya adalah ayah dan ibuku Sudah cerai bisa dibilang aku anak broken home, saat ini ayahku tinggal di luar kota. mengenai hobiku, Aku suka menari dan menyanyi jika ada waktu aku akan mengisinya dengan itu. Aku juga memiliki hobi yang sangat rahasia yang tidak bisa aku Sebutkan itu apa.
°•°
"Vanda ayo cepat turun!! nanti kamu terlambat ke sekolah," Teriak sang ibu dari dapur.
Setelah mendengar teriakkan ibunya Vanda bergegas keluar kamar menghampiri ibunya. Saat Vanda sedang menuruni tangga, "Ehm..Bu mana kakak?" Ujar Vanda kepada ibunya.
"Kakak kamu sudah berangkat pergi kerja tadi." Ucap ibu Vanda seraya menyiapkan makanan yang sudah beliau masak dan meletakkannya dimeja makan.
Vanda yang mendengar jawaban dari ibunya itu dia hanya ber'oh' ria lalu duduk disalah satu kursi meja makan. setelah duduk ia mulai memperhatikan ibunya yang sedang menyiapkan makanan itu, hingga Vanda mulai hanyut dalam pikirannya.
#vanda POV
Apa aku harus memberi tahu ibu sekarang Soal aku mengikuti audisi online itu? (Menghela nafas)
sebaiknya jangan dulu lagi pula hasil pengumumannya belom keluar, Dan aku belom tau apa aku lolos atau tidak.
#Vanda POV end
Samar samar Vanda mendengar ibunya yang terus memanggil memanggil namanya. Vanda pun mulai sadar dari lamunannya, "Ehm..ya ada Bu?" Tanya Vanda kepada sang ibu.
"Ibu yang seharusnya bertanya kepadamu, apa yang sedang kamu pikirkan sampai-sampai ibu dari tadi memanggilmu tidak kamu sahutin?" Tanya sang ibu saat sudah duduk di kursi meja makan.
"Tidak ada kok bu,"jawab bohong Vanda sambil memperhatikan ibunya.
"Bener?" Tanya sekali lagi sang ibu kepadanya.
"Iya beneran.. ibuku yang cantik," Jawab Vanda sambil tersenyum ke arah ibunya dan dibalas senyum juga oleh ibunya.
"Kamu ini bisa saja, yasudah cepet makan dan pergi ke sekolah!" Pungkas ibu.
Akhirnya Vanda dan ibunya langsung melanjutkan acara sarapan pagi mereka yang sempat tertunda karena ibunya terus bertanya dan Vanda yang melamun.
°•°
#Skip disekolah
Kebetulan hari ini adalah jadwalnya Bu Rini guru matematika yang ditugaskan untuk mengajar dikelas Vanda, Dia sendiri adalah guru yang super killer yang pernah ada di sekolahnya.
Disepanjang pelajara berlangsung Vanda tidak bisa fokus akan pelajaran yang sedang Bu Rini jelaskan didepan, karena terus memikirkan soal keinginannya jadi seorang idol dan dia berharap nanti saat pengumuman hasil audisinya sudah keluar dan jika ia lolos audisi Vanda harap ibu dan kakaknya tidak melarangnya pergi ke Korea untuk meraih impiannya itu.
Tiba-tiba dari arah depan sebuah penghapus papan tulis melayang ke arahnya, Vanda yang sadar akan hal itu langsung menghindar dan alhasil penghapus itu mengenai Fido yang saat itu tempat duduknya dibelakang dia.
Fido sendiri adalah teman satu kelas Vanda. Dia adalah seorang pria yang pintar dikelas Vanda walau dia pintar dikelas dia tidak memiliki teman dikelas bukan berarti Fido dikucilkan tapi Fido sendiri orangnya pendiam dan tertutup makanya dia tidak memiliki teman. Dan ke dukung juga sama gaya pakaiannya
yang sangat rapi dan juga kaca mata berbentuk kotaknya itu jangan lupakan juga gaya rambutnya yang dia arahkan ke depan sehingga jidadnya tertutupi oleh rambutnya.
Vanda yang melihat itu merasa kasihan kepadanya. "Maaf, aku harus menghindarinya kalo tidak itu akan mengenai ku," Ujar Vanda dengan memasang wajah memelas yang dibuat-buat.
Fido yang melihat itu hanya meringis sambil memegangi jidadnya tanpa minat menanggapinya.
Tiba-tiba terdengar suara bentakan dari arah depan kelas, "Vanda keluar kamu dari kelas saya!!" Vanda yang mendengar itu spontan meneleh kearah depan dan langsung melontarkan protes ke Bu Rini.
"Lho..(kaget) apa salah saya Bu? Kenapa saya disuruh keluar? Perasaan saya dari tadi tidak berisik sama sekali." Belom sempat Bu Rini menjawab nya Vanda sudah nyelonong keluar begitu saja.
Vanda benar-benar gadis yang aneh setelah melancarkan protes ke Bu Rini bukanya dia stay dikelas menunggu respon dari Bu Rini eh dia malah keluar gila emang dia.
Kalo dipikir-pikir Vanda tadi buat apa tadi dia bertanya seperti itu kalo ujung-ujungnya dia keluar juga? Okey lanjut!
.
.
.
Saat ini suasana sekolahnya masih sepi karena pembelajaran masih berlangsung harap dimaklumi saja kalo masih sepi.
Mungkin ada juga yang tidak mengikuti pembelajaran pastinya bolos atau ingin mengindari guru yang tidak ingin mereka lihat.
Setiap kali dia dikeluarkan dari kelas atau saat istirahat dia akan pergi ke belakang sekolah. Di sana suasananya sejuk cocok dijadikan tempat untuk tidur, Karena di sana terdapat pohon beringin yang dipenuhin oleh akar gantung yang menambahkan kesan epik kalo difoto dari jauh. disana juga terdapat kursi yang terbuat dari batu bata yang mengelilingi pohon beringin itu.
Disepanjang perjalanannya menuju tempat favoritnya saat di sekolah itu ia terus memikirkan soal hasil pengumuman audisi yang ia ikutin secara online. Karna terus memikirkan hal tersebut Vanda sampai tidak sadar kalo dia sudah sampai ke tempat tujuannya.
Ia mulai berbaring dibawah pohon beringin dan menatap akar gantung yang diatasnya. Tak terasa sudah 10 menit berlalu dia masih pada posisi yang sama tidak berubah dari awal dia berbaring.
Tiba-tiba ponselnya bergetar singkat menandakan bahwa ada sebuah pesan masuk. Vanda pun langsung bangun dari acara berbaringnya untuk mengambil ponselnya yang dia tarok disaku roknya sebelah kanan.
Lalu kembali duduk dan melihat pesan yang terkirim ke ponselnya, Ternyata ada sebuah pesan dari email dan yang mengiriminya itu adalah pihak dari audisi yang dia ikuti.
From: audisiglobal****corp@gmail.com
Too: vandamp@gmail.com
Congratulations you have passed the first stage please come to the address **** for the second stage.
Kira-kira seperti itulah isi pesannya. Setelah melihat isi pesannya Vanda pun langsung Memasang wajah bahagia dan tak lupa juga bersorak kesenengan karena dia lolos tahap pertama.
"Aku harus memberi tahu ibu dan kakak ini pasti mereka bahagia," Dengan gaya bicara yang menunjukkan bahwa dia sedang bahagia.
Tiba-tiba raut wajah yang tadinya bahagia langsung berubah menjadi murung Karena teringat akan sesuatu yang sejak tadi dia cemaskan.
"Fhyu.. pikirkan yang positif-positif Vanda kamu jangan memikirkan yang tidak-tidak sebelum kamu tau langsung reaksi mereka nanti okey Vand,"pungkas Vanda.
.
.
.