Ji-a sangat suka sekali berfoto, dimanapun tempatnya, dan seperti apa suasananya, jika dia suka dengan lokasinya, dia akan tetap berfoto lalu menyimpannya di salah satu media sosial stagram miliknya. Ji-a memiliki banyak pengikut di stagramnya walaupun dia bukan seorang selebgram. Namun, dia sangat percaya diri dengan apa yang dia miliki dan dirinya sendiri. Kepercayaan dirinya melebihi apapun itu.
Yeji yang sekarang menjadi teman serumahnya dan teman ceritanya sangat senang jika Ji-a selalu tersenyum. Yeji tidak memiliki banyak foto seperti Ji-a, tetapi Yeji hanya melihat-lihat stagram saja.
Yeji dan Ji-a akan melanjutkan bersantai dirumah karena mereka sedang libur mata kuliah, dan setelah mereka bersih-bersih rumah, Ji-a mengajak Yeji untuk berfoto di sekitar rumah saja.
"Ji-a," Yeji memanggil Ji-a dari dalam rumah.
"Ya?" Ji-a menjawabnya dari luar rumah.
"Kamu sedang apa?" Tanya Yeji yang sebenarnya dia sudah tahu.
"Halaman rumah ini sangat Indah, jadi aku ingin menambah koleksi fotoku di stagram dengan berfoto disini. Heheheh." Jawab Ji-a.
"Oh, jadi kamu ingin menambah koleksi lagi?" Tanya Yeji memastikan.
"Iya. Ah, Yeji. Bagaimana kalau hari ini kita berfoto dirumah saja?" Ji-a menyarankan kepada Yeji.
"Foto disini?" Tanya Yeji lagi.
"Iya, lokasi rumah kitakan tidak terlalu buruk. Jadi kita bisa berfoto disini." Jawab Ji-a.
"Lalu kita juga harus menyiapkan baju juga?" Yeji masih bertanya.
"Iya. Maukan?" Tanya Ji-a.
"Ya sudah, kalau begitu aku akan ambil beberapa pakaianku untuk aku pakai." Kata Yeji.
"Aku juga." Kata Ji-a lagi.
"Ech, tapi katanya kamu mau beli makan dulu?" Yeji bertanya kepada Ji-a.
"Hari ini kamu tidak memasak?" Ji-a berbalik bertanya.
"Untuk hari ini tidak dulu ya. Hehehe." Jawab Yeji.
"Oke kalau begitu aku pesan saja. Kamu mau sekalian?" Kata Ji-a sambil menawarkan kembali.
"Mmmm, boleh." Jawab Yeji.
Kemudian Ji-a memesan makan dan sambil menunggu pesanan mereka datang, Yeji menyiapkan beberapa pakaian untuk dikenakan berfoto bersama Ji-a.
Sedangkan Ji-a menyiapkan banyak pakaian, karena Ji-a akan berfoto dengan berbagai macam pakaian. Mereka sibuk di kamar masing-masing dan kamar Ji-a menjadi berantakan. Kamar Yeji masih terlihat rapi karena Yeji tidak mengacak-acaknya.
Setelah Yeji selesai, Yeji menghampiri kamar Ji-a dan menanyakan keadaan kamar Ji-a.
"Ji-a, Ji-a, apa kamu sudah selesai?" Yeji bertanya dari luar kamar Ji-a.
"Sebentar lagi." Jawab Ji-a.
"Ji-a, berantakan sekali kamar kamu?" Yeji sangat terkejut dengan kondisi kamar Ji-a yang tidak beraturan.
"Hahahaha, maaf. Aku terlalu bersemangat mencari pakaianku." Kata Ji-a sambil tersenyum.
"Aku tidak ingin membantumu untuk membereskan ah." Kata Yeji mengejek Ji-a.
"Jangan seperti itu dong, bantulah aku nanti!" Ji-a meminta tolong.
"Berantakan sekali Ji-a." Kata Yeji seperti berat membersihkan kamar Ji-a.
"Hehehe, Ji-a hanya tertawa.
"Sudahlah, ayo katanya mau berfoto didepan?" Tanya Yeji.
"Iya, tetapi makanan kita belum datang." Jawab Ji-a.
"Oh iya, aku sampai lupa kalau kita sedang memesan makan. Hehehe." Kata Yeji sambil tertawa.
Kemudian pintu rumah ada yang mengetuk dan Yeji mendengarnya dari dalam.
"Ah, pintunya ada yang mengetuk." Kata Yeji.
"Mungkin pesanannya sudah datang." Ji-a menerka-nerka.
"Aku lihat dulu ya." Kata Yeji sambil berjalan menuju pintu rumah.
"Iya, aku akan membawa pakaianku ini ke ruang TV." Jawab Ji-a.
Lalu Yeji menuju ke arah pintu dan membuka pintu rumah kemudian menerima pesanan makanan yang mereka pesan. Dan Ji-a meletakkan semua pakaiannya diruang TV hingga ruangan TV penuh dengan pakaian Ji-a.
"Ji-a,,, pesanan makanan kita sudah tiba." Teriak Yeji dari ruang tamu.
"Iya, aku segera kesana." Jawab Ji-a dari arah ruang TV.
Yeji meletakkan makanan di dapur dan mereka berdua pun makan terlebih dahulu karena sedari tadi Yeji dan Ji-a sudah kelelahan membereskan rumah. Jadi, mereka sarapan sebentar untuk mengisi tenaga lagi.
Sarapan pagi yang mereka pesan adalah semangkok bubur ayam yang sangat enak dan masih panas dengan segelas air putih mendampingi sarapan pagi mereka.
"Wuaahh, buburnya terlihat enak sekali." Kata Ji-a.
"Iya, ayo makanlah terlebih dahulu!" Yeji mengajak Ji-a untuk segera makan.
Kemudian Ji-a menuju ke dapur dan duduk bersama Yeji untuk makan bubur panas yang ada di depan mereka masing-masing.
Setelah mereka selesai makan dan membersihkan mangkok yang kotor, Ji-a dan Yeji mulai melakukan kegiatan yang sebenarnya hanya untuk hiburan di rumah saja karena mereka sedang berlibur.
"Yeji, ayo kita foto di sini!" ajak Ji-a.
"Iya. Pakaian apa yang kamu pakai untuk foto pertama?" Tanya Yeji.
"Aku memakai yang panggung. Hehehe." jawab Ji-a.
"Ok, setelah ini aku akan memakai kaos yang bergambarkan idol kpop kesukaanku." Kata Yeji lagi.
"Memang kamu sudah ada?" Ji-a bertanya lagi.
"Sudah, aku membelinya kemarin." Jawab Yeji.
Mereka bergantian berfoto dan sesekali foto berdua lalu Ji-a berfoto sendiri lagi. Kemudian Yeji juga berfoto lagi sendiri.
Yeji merasa sudah banyak foto yang dia masukkan ke dalam stagramnya. Sedangkan menurut Ji-a, itu baru sedikit sehingga Ji-a menambahnya lagi.
Yeji yang sudah selesai, kemudian membereskan semua pakaiannya dulu lalu bermain hp sebentar.
"Ji-a, apakah kamu sudah selesai?" Yeji bertanya dari dalam rumah.
"Sebentar, masih ada beberapa baju yang ingin aku pakai." Jawab Ji-a.
"Mau aku bantu?" Yeji menawarkan diri.
"Boleh-boleh, agar cepat selesai." Kata Ji-a dengan senang hati.
Yeji selesai membereskan pakaiannya sendiri, kemudian kembali ke halaman menghampiri Ji-a untuk membantu Ji-a menambah koleksi foto terbaru Ji-a.
"Sini aku bantu." Kata Yeji.
"Ah, terimakasih Yeji." Kata Ji-a sambil tersenyum.
"Mau yang mana dulu?" Yeji bertanya lagi.
"Yang warna biru dongker terlebih dahulu ya!" Kata Ji-a.
"Oke deh, hehehehe." Jawab Yeji sambil memberikan baju biru milik ji-a.
"Ganti pakaianmu dulu, aku tunggu disini dan mana handphonemu!" Yeji bersiap untuk memfoto Ji-a.
Bukan kamera yang Bagus, melainkan hanya sebuah handphone yang mereka gunakan untuk berfoto karena Ji-a dan Yeji tidak memiliki kamera sama sekali.
Beberapa kali berganti pakaian dan difoto oleh Yeji,Ji-a pun selesai berfoto. Lalu Ji-a membereskan pakaiannya dibantu oleh Yeji.
"Yeji, katanya kamu mau membantuku membereskan pakaianku?" Tanya Ji-a.
"Hahahaha, iya-iya." Jawab Yeji.
Mereka berdua membersihkan dengan sangat cepat setelah itu mereka duduk didepan TV dan melihat-lihat koleksi foto yang baru saja selesai mereka upload di sosial media milik mereka masing-masing.
"Ji-a, kamu suka sekali berfoto. Kenapa kamu tidak mengikuti suatu kompetisi saja?" Tanya Yeji.
"Hahahahah." Ji-a hanya tertawa.
"Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu dengan pertanyaanku?" Yeji bertanya.
"Lucu saja, tidak mungkin juga aku bisa menang." Jawab Ji-a.
"Kamu belum mencobanya." Kata Yeji lagi.
"Ah tidak." ji-a tetap tidak mau.
"Ya sudah kalau begitu." Kata Yeji.
"Oh iya, kapan kamu mulai ikut komunitas kpop?" Tanya Ji-a.
"Aku sudah ikut disalah satu media sosial." Jawab Yeji.
"Benarkah?sama dengan komunitas yang aku ikuti?" Tanya Ji-a.
"Iya sama." Jawab Yeji.
Saat mereka bersantai, mereka sangat asyik membicarakan rencana tentang komunitas yang akan mereka ikuti nanti.
Sebagai kpopers pemula, Yeji belum memahami tentang komunitas tersebut. Jadi Yeji akan lebih banyak bertanya kepada Ji-a.