Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini. Setelah semua perhitungan yang aku lakukan untuk mendapatkan semua ini hanya untuk membuatnya menjadi kertas tua tidak berguna di tanganku..... Melupakan sesuatu yang penting seperti membaca..... sial.
Perasaan melihat harta di depan matamu tapi sama sekali tidak bisa menyentuhnya, benar - benar membuatku ingin membenturkan kepala ke dinding.
*Sigh~
Dari pada itu sebaiknya aku memikirkan dimana aku akan menyembunyikan semua buku - buku ini. Bagaimanapun ruangan ku hanya memiliki sedikit hal yang bisa digunakan untuk menyembunyikan semua ini, berpikir tentang bagaimana para pelayan membersihkan setiap sudut kamar setiap hari, benar - benar tidak realistis untuk menyembunyikan semua ini di kamar ini.
Dimana itu. Tempat yang aman. Tempat yang tidak akan diperhatikan orang lain.....
Saat aku memijat dahi ku untuk berpikir, sebuah ide tiba - tiba melintas di pikiranku. Kemudian menggunakan telekinesis untuk membawa tumpukan buku, aku bergerak ke sudut ruangan di mana terdapat sebuah pintu.
Itu bukan pintu untuk keluar tapi pintu untuk lemari pakaian. Dengan bunyi klik aku membuka pintu itu, karena aku tidak bisa melihat apapun aku membuat bola mana untuk membuat cahaya.
Setelah bola cahaya muncul aku langsung bisa melihat kumpulan kain dan pakaian bayi. Sebenarnya tempat ini bisa digunakan untuk menyembunyikan semua buku ini, hanya saja aku merasa tempat ini tidak cukup aman karena kadang - kadang aku melihat Amiy dan Malia keluar masih dari tempat ini.
Untuk ketenangan pikiran ku aku harus mencari tempat yang benar - benar tidak tersentuh siapapun. Sekarang aku ingin membuatnya.
Dengan gelombang telekinesis aku memindahkan tumpukan kain di sudut paling jauh dari pintu. Kali ini aku merasa sedikit beban karena baru kali aku mengangkat beban seberat ini menggunakan telekinesis. Ngomong - ngomong batas beban yang bisa aku angkat bergantung dengan jumlah kapasitas manaku
Setelah selesai memindahkan semua tumpukan kain itu, akhirnya dinding polos terlihat di depanku. Melihat itu aku menyeringai.
Kemudian aku mengumpulkan manaku, tiba - tiba sebuah api kecil muncul. Setelah berkonsentrasi sedikit lagi, api itu tiba - tiba menjadi terkonsentrasi seperti api gas dan berubah warna menjadi biru.
Aku menemukan trik ini setelah berpikir tentang kompor gas di bumi, jadi aku menciptakan gas propana (C3H8)atau butana (C4H10) untuk membuat api. Awalnya aku kesulitan menemukan menemukan formula dan rasio yang tepat antara Karbon dan Hidrogen, hanya dengan usaha keras selama berminggu - minggu sebelum berhasil, Untungnya ini masih senyawa dengan hanya dua unsur kimia, kalau tidak beberapa tahun mungkin saja tidak akan cukup .
Masalah yang paling serius tentang sihir ini adalah panas ekstrim yang dihasilkan, masalahnya panas atau bisa disebut juga kalor tidak mudah untuk dikendalikan. Aku hanya bisa membuat ruang hampa antara api dan udara di sekelilingnya, dengan ini baru matra ini bisa digunakan, tapi menambah kesulitan-nya beberapa kali.
Dan untuk kekhawatiran tentang ledakan, aku sama sekali tidak khawatir tentang itu karena gas ini tidak akan meledak jika tidak berkumpul dalam jumlah besar di dalam ruangan.
Karena mantra ini cukup melelahkan aku buru - buru mendekati dinding. Agar tidak meninggalkan bekas aku membuat api ini sangat terkonsentrasi hingga sekecil jarum. Jariku menyala hingga aku kesulitan untuk melihatnya. Jika aku juga tidak membuat panas api ini terkonsentrasi, mungkin tanganku telah lama menguap.
Jarum api itu pun bersentuhan dengan dinding. Itu menghasilkan suara terbakar yang cukup keras dan kumpulan asap. Aku dengan buru membuat bariar mana dan mengumpulkan semua asap itu menjadi bola dan menggunakanya sebagai bahan membuat api.
Aku tiba - tiba merasa punggungku menjadi dingin.Jika aku tidak cepat bertindak, aku mungkin saja saja hampir membangunkan seluruh isi mansion. Tiba - tiba saja aku hampir skakmat.
Setelah itu aku melanjutkan dengan sangat hati - hati dan membuat seluruh proses lebih lama dari pada yang aku perhitungkan. Namun, aku merasa semua usah-ku setimpal. Seluruh dinding itu hampir tidak meninggalkan bekas jika seseorang tidak memperhatikannya dengan hati - hati.
Puas dengan hasil itu, aku membuka potongan dinding itu kemudian menempatkan semua buku yang aku bawa di dalamnya. Kemudian aku menempatkan kembali potongan dinding itu ke tempat asalnya, aku juga mengatur kembali tumpukan kain untuk menutup dinding itu.
Dengan ini, aku merasa tidak mungkin ada yang akan menemukannya.
Kemudian aku kembali ke keranjang bayi dengan perasaan kelelahan dan lega. Semua yang baru saja terjadi benar - benar menguras ku baik fisik dan mental.
Kali ini aku merasa ingin tidur lebih awal.