Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Five Power Flowers

🇮🇩Cahaya_Ramadhan
--
chs / week
--
NOT RATINGS
46k
Views
Synopsis
Sosok kakek Dato yang biasa saja, tetapi berpemikiran sangat genius. Membuat ia mampu menemukan sesuatu dengan hasil uji cobanya. Dan dia juga berhasil membentuk Sakura, Camelia, Peony, Allamanda dan Candytuft menjadi satu kekuatan dalam FIVE POWER FLOWERS (Lima Bunga Kekuatan). Kelimanya dapat merubah diri menjadi FPF yang memiliki berbagai jurus sakti dan kekuatan luar biasa yang mampu melumpuhkan pihak lawan. Kekuatan mereka digunakan untuk membasmi semua tindak kekerasan, pelecehan dan kejahatan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Mereka juga membantu pihak kepolisian dalam mengungkap sebuah aksi kejahatan. Mereka berlima sosok wanita yang bertalenta dan berkarakter dalam bidangnya. Karena itu misi mereka dalam menumpas para gembong penjahat selalu berhasil. Namun, suatu ketika mereka dihadapkan pada sosok RULER of THE BLACK WORLD. Yang memiliki kekuatan luar biasa dan tidak tertandingi. Mengetahui hal itu FIVE POWER FLOWERS pun harus memutar otak untuk dapat menumbangkan kekuatannya. Ikuti terus ceritanya, jangan lupa vote dan comment!!!
VIEW MORE

Chapter 1 - Part 1 : AKSI SAKURA DAN CAMELIA

Di sebuah kota kecil. Tinggallah kakek Dato bersama dengan kelima cucu perempuannya. Bertahun-tahun mereka tinggal di kota tersebut. Kota yang asri, nyaman dan indah. Kakek Dato merupakan penduduk asli di kota itu. Warga sekitar menjuluki kakek Dato dengan sebutan tuan tanah.

Hal ini dikarenakan ia memiliki tanah yang sangat luas. Luas keseluruhan tanah kakek Dato yang berbentuk bangunan saja sekitar 5 hektar lebih. 2 hektar dari tanah itu dibangun rumah yang sangat megah, sebagai tempat tinggal kakek Dato beserta kelima cucunya. 1 hektar lainnya dikhususkan untuk bangunan penelitian, pelatihan dan perpustakaan. Dan 1 hektar lagi dibuat untuk taman bermain dan lapangan olah raga.

Dalam kesehariannya kakek Dato hanyalah seorang petani dan peternak. Namun, ia seorang yang berpemikiran genius. Banyak penelitian yang telah dilakukannya. Juga tidak sedikit ia memiliki beragam penemuan hasil dari uji cobanya.

Kakek Dato tidak suka berleha-leha dalam hidupnya. Ia sangat gemar membaca buku dan pemerhati berita lokal ataupun global. Kakek Dato juga gemar berolah raga dan berlatih bela diri. Keahliannya dalam bela diri, ia gunakan untuk menjaga diri dan menolong orang-orang lemah yang teraniaya.

Sejak awal kakek Dato selalu memberikan pendidikan yang sangat disiplin kepada kelima cucu perempuannya. Ia mendidik mereka dengan berbagai ilmu pengetahuan dan juga ilmu bela diri.

Kakek Dato seorang kakek yang berhasil membesarkan, merawat dan mendidik kelima cucu perempuannya. Hingga kelimanya kini telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Beliau mempunyai cita-cita untuk menjadikan kelima cucunya sebagai sosok wanita yang bertalenta dan mumpuni terutama dalam hal bela diri. Serta membentuk kelimanya menjadi satu kekuatan yang tergabung dalam FIVE POWER FLOWERS.

Sebutan FIVE POWER FLOWERS itu sendiri beliau ambil dari nama kelima cucunya yang bernuansa bunga. Cucu pertama beliau yang bernama SAKURA mempunyai julukan The Beauty Sakura. Sakura sosoknya yang cantik, berkulit putih dan berambut pendek. kemahirannya dalam hal menulis. Membuatnya diterima sebagai reporter di salah satu media televisi di kota itu. Dan juga sebagai pelatih bela diri. Sakura dipilih kakek Dato untuk menjadi ketua tim FPF.

Cucu kakek Dato yang kedua bernama CAMELIA atau The Quiet Camelia. Gadis manis, berambut ikal itu, seorang yang pendiam dan tertutup. Kegemarannya bermain game sejak masih kanak-kanak, membuat ia lebih menyukai dunia komputer. Ia dipercaya kakek Dato membuka kursus komputer bagi semua kalangan. Keahlian yang dimiliki oleh Camelia sangat mengagumkan. Ia dapat membuat, merakit dan mendesain sendiri berbagai jenis komputer. Dia juga gesit dalam hal menyetir kendaraan bermotor. Dan kepandaiannya dalam bela diri juga sangat mengagumkan.

Camelia selalu menghabiskan hari-harinya berkutat dengan laptop di ruang kerja kakeknya. Ia sangat dipercaya untuk memegang berbagai penemuan hasil uji coba sang kakek. Ia juga yang memegang kendali kekuatan yang dimiliki oleh Five Power Flowers.

Cucu kakek Dato yang ketiga bernama Peony atau The White Peony. Gadis bermata sipit dan berkulit putih itu lebih menyukai dunia modeling. Wajahnya yang cantik dengan postur tubuh yang ideal. Membuatnya selalu terpilih sebagai model berbagai jenis produk ternama. Meskipun ia seorang modeling, ia juga sangat lincah dalam mengeluarkan jurus-jurus yang dapat mematikan lawannya. Dalam tim FPF dia selalu dipercaya untuk melakukan penyamaran demi terungkapnya sebuah aksi kejahatan.

Namanya Allamanda, biasa dipanggil Amanda atau The Friendly Allamanda adalah cucu kakek Dato yang keempat. Ia seorang guru tari dan nyanyi di sebuah sekolah lanjutan atas. Dan juga pelatih handal di sanggar tari selendang . Bersuara merdu, berkulit kuning langsat serta berparas indo, membuat orang lain selalu terpesona bila melihatnya. Dia selalu berhati-hati dalam melakukan apa saja. Ia juga mahir dalam bela diri. Allamanda mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi dalam setiap geraknya. Dalam tim FPF dia juga selalu melakukan penyamaran dalam membongkar sebuah kasus kejahatan.

Candytuft atau The Cute Candy. Si imut, manis dan ramah itu cucu kakek Dato yang kelima. Ibu guru Candy begitulah anak-anak selalu memanggilnya. Dia mengajar di sebuah sekolah dasar swasta. Dibalik wajahnya yang imut, ia memiliki tenaga dalam yang luar biasa. Semasa sekolah ia selalu juara 1 dalam turnamen bela diri yang diselenggarakan oleh pemerintah. Keahliannya dalam hal bela diri sangat membanggakan. Dia juga pandai menyamar dalam menyelidiki kejahatan yang terselubung.

Kakek Dato membentuk dan menggabungkan lima bunga kekuatan yang dimiliki oleh kelima cucunya. Dengan maksud ingin menegakkan kebenaran dan keadilan. Serta membasmi semua tindak kekerasan, pelecehan dan kejahatan yang marak terjadi di daerah tempat tinggal mereka. Beliau juga ingin membantu pihak kepolisian dalam mengungkap sebuah aksi kejahatan.

###################################

Malam itu kakek Dato mengumpulkan kelima cucunya. Ada hal penting yang akan dibicarakan oleh sang kakek. Setelah selesai makan malam, mereka pun berkumpul di ruang tengah. Terlihat raut wajah kakek yang serius. Itu menandakan ada sesuatu yang sangat penting yang akan disampaikannya.

"Dengar cucuku semua! mulai besok kalian akan beraksi memberantas kejahatan yang terjadi di sekitar kita."

"Kalian harus menjadi pembela kebenaran dan penegak keadilan."

"Kalian berlima punya kelebihan masing-masing dan itu dapat digunakan sebagai senjata."

"Kalian berlima adalah gabungan lima bunga kekuatan FIVE POWER FLOWERS."

"Bagaimana kalian siap ?" tanya sang kakek dengan suara tegas.

"Kami siap mengemban tugas," jawab Sakura mewakili adik-adiknya.

"Bersiaplah besok pagi! Kita semua akan menghadiri undangan teman kakek," jelas kakek Dato kepada kelima cucunya.

Kemudian beliau pun bangkit dari tempat duduknya. Lalu, beranjak pergi ke kamarnya. Namun, langkahnya terhenti saat di depan pintu kamar. Sang kakek kembali membalikkan badannya, ke arah kelima cucunya yang masih duduk di ruang makan sambil memandang ke arahnya.

"Pergilah beristirahat hari sudah larut malam!" kakek Dato berusaha mengingatkan sang cucu. Tanpa menjawab perintah kakeknya, kelimanya bergegas meninggalkan ruang makan dan masuk ke dalam kamar masing-masing.

##################################

Keesokan paginya. Kakek Dato mengajak kelima cucunya untuk pergi undangan ke pesta pernikahan anak sahabatnya di komplek granit. Sebelum berangkat menuju lokasi pesta, kakek Dato memberikan gulungan kertas kepada kelima cucunya.

"Di dalam kertas ini terdapat tulisan berupa tugas yang harus kalian kerjakan," katanya jelas.

Mereka berlima pun segera membuka gulungan kertas masing-masing. Setelah membaca dan memahami isinya, mereka pun menyobeknya. Dan segera beranjak melaksanakan tugas. Di antara mereka berlima, Camelia yang pertama bangkit dan keluar dari rumah. Dia langsung menuju garasi mobil dan mengeluarkannya. Ternyata dia mendapat tugas sebagai supir.

Di tempat terpisah Sakura dengan sigap membawa handycam dan laptop, lalu menyimpannya dalam tas selempang. Sedangkan Allamanda mempercantik dirinya dan berhias, kali ini ia mendapat tugas untuk bernyanyi di tempat pesta.

Peony memeriksa kamera handphonenya dengan seksama, sebab tugasnya mengambil semua gambar. Sedangkan Candy tidak mendapat tugas apapun, ia hanya harus berada di sebelah kakeknya.

Pukul 11.30 wib mereka berenam tiba di lokasi pesta. Saat mereka sedang menikmati hidangan yang tersedia, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh teriakan seorang tamu undangan.

"Tolong.....motorku hilang."

"Hah....!!! motorku juga tidak ada."

"Iya motor saya tidak ada di tempatnya."

Sakura langsung bergegas menemui ketiga orang ibu-ibu yang berteriak meminta pertolongan.

"Dimana motor ibu?" tanyanya.

"Tadi saat kami datang, kami memarkirnya di sini." Ketiga wanita tersebut menunjuk ke tempat parkir yang dimaksud.

Saat Sakura mendekati lahan parkir khusus kendaraan bermotor. Ternyata di sana sudah banyak tamu undangan lainnya yang juga kehilangan motor mereka. Sakura lalu memeriksa dengan detail data lapangan yang dibutuhannya sebagai bukti.

Peony mendokumentasikan semua gambar yang harus dia ambil di tempat pesta. Namun, pada saat dia menjepretkan kameranya ke arah tamu undangan, insiden kecil pun terjadi. Kaki Peony sengaja disengkat agar ia terjatuh. Tapi, dengan sigap ia justru mampu menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Hp di tangannya pun aman dan tidak jatuh. Ia juga sempat memfoto lelaki yang menyengkat kakinya.

Tiba-tiba, Sakura menghampiri kakeknya. Dan mengatakan kalau dia harus pergi sekarang. Dia harus melakukan siaran langsung di daerah ceremai. "Pergilah," kata kakek Dato kepada cucunya.

Sesaat setelah Sakura pergi. Sahabat kakek Dato yang mengadakan pesta pun menghampirinya.

"Kami sekeluarga malu atas insiden ini."

"Bagaimana saya harus menyelesaikan permasalahan ini ?" katanya. Kakek Dato hanya tersenyum mendengar penuturan sahabatnya. Dalam hati kakek Dato berkata "Cucuku harus bisa menuntaskan kasus ini."

Setelah menghabiskan makanannya kakek Dato pun berpamitan dengan sahabatnya. Tanpa diketahui oleh temannya kakek Dato telah memperhatikan dengan seksama semua sudut di lokasi pesta. Ia mencium gelagat yang tidak baik selama berada di lokasi.

#######################################

Setibanya di rumah, kakek Dato langsung menghidupkan televisi. "Berita petang. Dilaporkan dari lokasi kejadian (kota XXX) telah terjadi pencurian beberapa sepeda motor bermerek VV 2020 di tempat ini. Diperkirakan pencurian ini bukan dilakukan perorangan. Ada kemungkinan melibatkan banyak pihak. Berdasarkan beberapa data sementara yang ditemukan di lokasi kejadian. Pihak kepolisian mengatakan, ada kemungkinan pencurian ini ada yang mengorganisir. Tetapi, semuanya masih dalam proses penyelidikan. Harap seluruh warga bisa lebih waspada menjaga kendaraannya. Demikian yang dapat saya laporkan petang ini. Bersama saya Sakura. Sampai jumpa."

"Bagaimana menurutmu ?" tanya kakek Dato kepada Allamanda yang tengah asyik bersenandung.

"Benar kata kak Sakura, ini mesti melibatkan banyak orang." Jawab Allamanda.

"Aku juga mendengar pembicaraan yang aneh saat bernyanyi di lokasi pesta, tapi tidak begitu jelas." Tambahnya.

"Ada baiknya aku kembali ke sana, kek," kata Candy menyambung jawaban kakaknya.

"Kalau kamu?" mata kakek beralih kepada Camelia.

"Aku diminta pindah parkir oleh beberapa orang yang tidak jelas."

"Tapi dari segi penampilannya, sepertinya terlihat bukan warga sekitar," Camelia menambahkan cerita yang ia dapat saat di tempat pesta.

Peony yang sejak tadi tidak bersuara, tiba-tiba dia memberikan hpnya kepada kakek Dato.

"Lihat kek! wajah orang ini sepertinya sangat mencurigakan," katanya kepada sang kakek.

"Coba kamu cari identitasnya, dengan begitu kita akan mudah melacaknya," saran kakek Dato.

Kring....kring.....kring...suara telephon rumah berdering. Camelia beranjak ke tempat pesawat telephon dan mengangkat gagangnya.

"Halo.....!!! iya kak siap!" jawab Camelia. Telephon pun ditutup.

"Nanti malam sekitar jam 20.00 wib aku akan menjemput kak Sakura."

"Dan kami berdua akan kembali ke lokasi pesta. Mudah-mudahan ada petunjuk yang bisa kami temukan di sana." Kata Camelia di hadapan kakek Dato dan ketiga adiknya. Lalu, dia pun kembali ke kamarnya.

Tepat pukul 20.00 wib. Camelia sudah membawa mobil kesayangannya keluar dari garasi. Mobil pun meluncur dengan kecepatan rata-rata di jalan beraspal. Sekitar 30 menit mobil Camelia tiba di sebuah gedung tua. Di tempat itulah Sakura menunggu kedatangan Camelia.

Sesaat kemudian mobil itu pun meluncur kembali ke arah utara. Tiba di sebuah persimpangan Camelia memarkir mobilnya.

"Kita parkir di sini, kak," katanya kepada Sakura.

Setelah memarkir mobilnya. Mereka pun mengganti kostum yang digunakan dengan yang berwarna hitam disertai dengan topeng yang juga berwarna senada.

Melalui kaca spion mobil, mereka mengamati keadaan sekitar. Setelah dirasa aman, lalu mereka pun keluar dari dalam mobil dengan cara mengendap-ngendap. Mereka kembali mendatangi rumah sahabat kakeknya.

Mereka bersembunyi di balik semak-semak. Terlihat dari balik semak-semak dua orang penjaga berwajah seram dan bertubuh tegap. Keduanya berdiri di sebelah kanan dan kiri pintu gerbang. Para penjaga itu terlihat sangat waspada.

"Ssssstttttt....!!!" Camelia menunjuk ke pintu gerbang rumah yang dimaksud. Terlihat oleh Sakura ada empat lelaki bertubuh kekar, mereka keluar dari dalam rumah besar itu. Lalu, mereka mondar mandir dan melihat ke sekeliling dengan pandangan tajam. Tidak lama kemudian mereka masuk ke dalam rumah. Dan pintu gerbang pun tertutup kembali. Tinggallah dua orang penjaga gerbang itu kembali ke posisinya.

"Pakai topengmu!" kata Sakura kepada adiknya. Lalu, mereka berdua berlari dengan cepat ke arah dua penjaga gerbang. Tanpa banyak bicara mereka langsung memberikan pukulan dan tendangan.

"Siapa kalian?" teriak salah seorang penjaga.

Tanpa menyahut, Camelia memberikan pukulan terakhir kepada penjaga tersebut. Hanya dalam hitungan menit, kedua penjaga itupun dapat dilumpuhkan.

Dengan cekatan Sakura dan Camelia segera menutup mata dan mulut keduanya. Lalu mengikat tangan dan kaki mereka. Keduanya pun diseret menuju mobil mereka yang terparkir.

Kemudian Sakura dan Camelia kembali ke pintu gerbang. Dengan ilmu peringan tubuh, keduanya dapat memanjat naik melompati gerbang dengan mudahnya.

Tiba di dalam, mereka mengintai sekelilingnya. Setelah dirasakan cukup aman. Merekapun berlari ke arah pintu selanjutnya. Lalu, masuk memeriksa dua ruangan yang memakai rollingdoor.

Benar saja dugaan mereka. Ternyata di dalam ruangan tersebut terdapat banyak motor yang selama ini dianggap hilang secara misterius. Sakura pun merekam semua kejadian pada malam itu.

Tiba-tiba dari balik pintu muncullah beberapa penjaga bertubuh besar dan garang.

"Hei...!"

"siapa di situ?"

"Siapa kalian, hah?" suara penjaga bertubuh gendut itu berteriak.

"Kalian cari mampus, berani menyelusup kemari!"

"Cepat! Hajar mereka berdua!"

"Habisi mereka!"

"Jangan biarkan mereka keluar hidup-hidup!"

Para penjaga itupun menyerang dengan membabi buta. Tedangan mereka diarahkan ke tubuh keduanya. Namun, dengan sigap dan tanpa rasa takut Camelia langsung membalikkan tubuhnya. Dia berpegangan tangan dengan Sakura. Dan berputar-putar dengan memberikan tendangan balasan kepada para penjaga itu. Salah satu dari penjaga itu pun jatuh tersungkur ke tanah bersimbah darah. Dua orang lainnya berputar-putar kepusingan. Sedangkan sisanya mengatur posisi memberikan perlawanan balasan.

"Tinju dengan kuat, bodoh!" bentak salah satu dari mereka kepada temannya.

Perkelahian sangat sengit di antara mereka. Hingga menimbulkan suara keributan. Dan Membangunkan para penjaga lainnya yang tadi sedang lelap tertidur. Lalu, berlarian masuk ke dalam. Mereka mengepung Sakura dan Camelia.

"Ha....ha....ha.....!" semua penjaga itu tertawa terbahak-bahak.

"Kita habisi manusia bertopeng!"

"Tangkap dan kita kuliti hidup-hidup!"

Kata-kata mereka sangat menakutkan. Tapi, Sakura dan Camelia tidak gentar sedikitpun. Justru keduanya terus melancarkan serangan secara bertubi-tubi.

Sakura dan Camelia pun mendapat serangan beruntun. Tapi, dengan tenang mereka berdua dapat menangkis semua serangan itu. Lama kelamaan keduanya merasa kewalahan. Dalam keadaan terjepit Sakura melompat tinggi ke udara dan berputar. Dengan cepat ia pun merogoh saku bajunya. Dan menghamburkan bubuk halus beraroma bunga. Tanpa dapat mengelak semua penjaga itu mencium aroma harum bunga. Dalam hitungan detik para penjaga itu pun jatuh lemas dan tertidur.

"Cepat...!"

"Lempar jaring tangkai bungamu." Teriak Sakura kepada adiknya.

Camelia pun seketika itu juga melemparkan jaring tangkai bunga yang dimilikinya. Hingga semua penjaga yang sudah tertidur itu, terikat kencang dengan jaring tangkai bunganya.

"Mereka tidak akan bisa lepas dari jaring ini, sampai pihak kepolisian datang," kata Camelia.

"Ayo, kita tinggalkan tempat ini!" Kata Camelia kepada kakaknya.

Setelah semua data dirasa lengkap Sakura pun menghubungi kantor polisi. Beberapa menit kemudian kepolisian sektor datang ke lokasi kejadian. Dan menangkap para penjaga, pemilik rumah dan barang bukti beberapa kendaraan bermotor yang telah mereka curi.

Sedangkan dua penjaga yang ditangkap oleh Sakura dan Camelia masih di dalam mobil. Kedua penjaga itu sengaja mereka bawa untuk dapat diintrogasi. Dan terlepas dari campur tangan pihak kepolisian setempat.

Perkiraan mereka dalang kejahatan yang sesungguhnya bukanlah sahabat kakek. Masih ada orang lain dibalik ini semua. Tetapi, mereka harus membuktikan dulu kebenarannya.

Mobil yang mereka tumpangi pun terus meluncur di dalam gelapnya malam. Tidak berapa lama, mereka berdua telah tiba di rumah. Camelia langsung memasukkan mobilnya ke dalam garasi. Sedangkan kedua penjaga yang mereka bawa itu, dibiarkan tergeletak di dalam mobil.

Sakura dan Camelia langsung menemui kakek Dato di ruang penelitian, yang memang telah menunggu keduanya semenjak tadi.

"Kakek senang kalian bisa bekerja maksimal," katanya.

"Besok kita lanjutkan lagi pembicaraan ini, sekarang pergilah tidur," kata sang kakek sambil berlalu meninggalkan kedua cucunya yang masih berdiri di depan rak buku.