Chereads / Our Love |(On Going) / Chapter 14 - So That I Love You

Chapter 14 - So That I Love You

Alam masih fokus terhadap Laptopnya.Ya, pastinya dia sedang mengerjakan semua berkas untuk acara yang ditaja oleh OSIS itu.Sakingkan lelahnya,Alam tertidur diatas meja Laptopnya itu.Dia merasakan bahwa badannya terasa tidak enak.

Kemudian Alam mendengar bunyi deritan pintu.Alam sudah tau siapa itu, pastinya kekasihnya.Alam tidak berniat untuk mengangkat kepalanya karena dia merasa sangat pusing.

" Alam, alam cape banget ya?? " Lirih Nadjwa yang tidak dijawab oleh Alam.

" Alam kamu pucat lho " Kata Nadjwa sambil memegang dahi Alam

" Panas banget ini " Gumam Nadjwa kecil

" Alam, Alam pulang ya, ini alam demam lho, ga mungkin kan alam lanjutin kerjaan, yang ada nanti alam tambah sakit " Kata Nadjwa

" Ga, Alam gamau, Alam disini aja " Cegah Alam

" Ya gabisa gitu dong Alam, kamu sakit tau ga si! " Nadjwa meninggikan nada suaranya dan matanya berkaca kaca

" Aku gapapa sayang " Kata Alam melembutkan nada bicaranya

" Kamu ga pernah mau bicara apa adanya! Jangan maksain diri kamu Alam! Aku ga suka! Kamu bilangnya gapapa, tapi muka kamu bilangnya beda! Udah lah Alam! Stop dulu sama kerjaan kamu! Kamu bukan robot! Kamu juga butuh istirahat! " Kata Nadjwa mulai menangis

" Please Alam! Please! Tolong anggap aku! Aku kan punya kamu! Aku berhak bilang ini, karena aku sayang kamu! " Kata Nadjwa

" Iya iya, Maafin aku ya, sssttt, please jangan nangis Nadjwa, aku ga suka, iya iya Alam pulang, tapi Alam sendiri aja ya " Kata Alam dengan lembut

" Gamau! Aku mau ikut ngantar, pokoknya aku mau ikut titik! Apapun alasan kamu, aku tetap ikut! " Tegas Nadjwa masih dengan tangisannya

" Alam bisa sendiri wa, Alam ga sepenuhnya sakit " Kata Alam lembut dengan posisi duduknya yang lemah yang dibalas dengan tatapan Nadjwa yang penuh Arti

" Terserah kamu aja!! " Kata Nadjwa Dengan tangisannya dan hendak beranjak pergi namun ditahan oleh Alam

" Iyaiya, Alam minta maaf, Nadjwa antarin Alam ya " Kata Alam lembut yang dibalas dengan anggukan kecil dari Nadjwa dan ya, masih dengan air mata berlinang.

Nadjwa kemudian beranjak dan mengambil kunci mobil Alam dan langsung mengajak Alam berdiri dan langsung pergi.

Di lorong Nailah terlihat kebingungan dengan Alam yang sangat pucat

" Kak Nad! Kak Alam kenapa? Tt- terus kak nad kenapa nangis?? " Tanya Nailah Panik

" Alam lagi sakit nai, dan untuk hari ini, Nailah yang handle untuk persiapan ya, Kakak mau antar Alam dulu " Jawab Nadjwa dengan detail

" Ooh yaudah kak, hati hati dijalan ya kak! " Kata Nailah sedikit meneriakkan karena Alam dan Nadjwa telah berjalan.

.

Di mobil tidak ada percakapan sedikit pun, Nadjwa masih dengan mata sembab nya. Alam yang melihat itu sungguh merasa kasihan, kali ini Nadjwa yang membawa Mobil.

" Wa, pliss udah, lupain aja " Lirih Alam yang tak dibalas dengan Nadjwa

" Sayang " Lirih Alam lebih lembut lagi dan tetap sama tak ada balasan dari Nadjwa

Akhirnya Alam memilih untuk diam, Dia tidak berani untuk mengajak Nadjwa bicara lagi.Sampai dirumah alam, Nadjwa mengantarnya sampai ke kamar dan menyuruh bi ina untuk membuat kan bubur panas kemudian dia mengambil beberapa obat untuk pereda panas.

Setelah buburnya siap, bi ina mengantarkan bubur itu ke kamarnya Alam.setelahnya bi ina keluar

" Sebelum minum obat, kamu makan dulu, nanti baru minum obat yang sesudah makan " Kata Nadjwa dengan nada bicara Ice Girl. Alam menolak untuk makan, namun Nadjwa memaksanya dan menyuapkannya.

" Satu sendok lagi aja " Kata Nadjwa merayu dan Alam menerimanya

" Kamu minum obat, terus istirahat " Jelas Nadjwa masih dengan nada bicara ice girlnya. Kemudian Alam meminum obat itu

" Aku pergi, jangan lupa istirahat " Kata Nadjwa dan hendak ingin berbalik namun alam menahannya dan membawanya kepelukan nya.

" Alam ga suka kamu yang kaya gini, aku gamau liat kamu yang kaya gini lagi " Kata Alam berkaca kaca yang membuat Nadjwa meneteskan air matanya

" Pliss jangan nangis!!! Jangan nangis! Jangan nangis! Alam ga suka! Berapa kali Alam bilang! " Kata Alam mulai menangis

" Jangan marah lagi Nadjwa, jangan marah! " Kata Alam masih dengan tangisnya.

Nadjwa menghapus air matanya

" Kamu yang buat aku nangis alam, kamu yang buat aku marah, dan jangan buat aku jadi benci " Kata Nadjwa menahan air matanya

" Aku minta maaf! Aku minta maaf! Pukul aku sekarang! Pukul wa! " Kata Alam

Nadjwa memukul dada Alam, dan tidak bisa lagi menahan air matanya.Dan Nadjwa terus memukulnya.

" Kamu jahat! Ga pernah ngertiin aku! Gapernah nganggap aku ada! Ga pernah mau dengarin aku! " Kata Nadjwa dengan tangisannya.

" Kamu mau udahan sama aku? Kamu mau sampai sini aja?? Bilang Alam, bilang! Jangan kaya gini " Kata Nadjwa yang sedang menangis dan memukul dada Alam

" Kamu seakan akan nganggap aku ga ada, nganggap aku ga milik kamu! Kamu kira aku bakalan kuat dengan semua perlakuan yang kamu buat??? Ha?? Aku juga punya rasa capek alam! Aku juga punya! Aku mau kita put- "

" Jangan!!!! Plis jangan!!!!! Maafin aku! Aku janji ga akan melakukan kesalahan yang sama! Plisss aku mohon jangan pergi!!!! " Kata Alam memotong perkataan Nadjwa dengan memeluk Nadjwa dalam tangisannya

" Aku mohon jangan pergi!! Pliss! Aku mau kamu jadi milik aku sampai maut membuat kita pisah! " Kata Alam masih dengan isakannya

" Buktikan Alam! Aku mau kamu buktiin! " Tegas Nadjwa

" Aku akan! Aku akan wa! Pliss jangan tinggalin aku! " Kata Alam

" Aku sayang sama kamu, tapi kamu selalu melakukan kesalahan yang sama " Kata Nadjwa pelan masih berlinang

" Iya mohon maafin aku, aku salah wa " Kata Alam

" Aku maafin kamu, dan aku juga mau bukti kamu! " Kata Nadjwa

" Aku akan! Aku akan! Pliss hari ini kamu sama aku aja! Aku mau sama kamu untuk seharian ini " Kata Alam yang dibalas dengan anggukan Nadjwa.Kemudian Nadjwa tidur diatas Dada Alam.