Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

YOURSELF

Ikbar_Rabbani
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.1k
Views
Synopsis
Menceritakan seseorang tentang apa itu artinya cinta.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - YOURSELF (CERPEN)

Sebut saja namanya David. Dia seorang pria yang dimana hanya memiliki sebuah kepandaian. Ia sering mendapat juara 1 dalam kelas, sekolah maupun ajang olimpiade lainnya selama 2 tahun berturut-turut. Kini ia sudah berada di kelas 3 SMA. Namun nasib asmaranya tidak semulus prestasinya tersebut. Ketika ia berada di kelas 3, para siswa dan siswi kembali dirombak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia tidak menyangka saat melihat isi daftar nama pada "Kelas IPA 1" terdapat nama seseorang yang ia kenal. Dan pria itu merasakan apa itu arti cinta baginya. Ia bersama dengan perempuan yang sangat dia sukai. David telah menyukai seseorang tersebut saat masih duduk dibangku kelas 1 SMA. Nama perempuan itu adalah Sari.

Di sebuah kelas, David menaruh sesuatu di meja Sari saat masih sepi belum ada satupun siswa yang datang. Lalu ia tinggalkan dan langsung pergi menuju kantin. Ketika kembali ke kelas, dengan suasana kelas yang sudah sangat ramai siswa. Ia melihat bahwa Sari sedang membaca di selembar kertas, itu adalah kertas yang diberi oleh David tadi. Pria itu merasa dagdigdug tentang apa responnya nanti.

Pulang sekolah, David berjalan di koridor melewati kelas demi kelas. Lalu ada seorang perempuan yang memanggil namanya dengan keras. "DAVID!". Teriak perempuan itu. Lalu David menoleh, dan ternyata yang memanggil itu adalah Sari. Ia terkejut bahwa yang memanggilnya itu orang yang dia sukai. Sari menarik tangan David ke sebuah tempat yang begitu sepi. Jantung David berdegup 2x lipat layaknya orang yang sedang berlari maraton. Lalu setibanya disana Sari menarik tangannya David dan membantingnya ke tembok. Tangan kanannya menyentuh sebuah tembok dan berada di samping kanan kepala David. "Lu yang nulis di kertas itu kan?" Tanya Sari. David mengamini apa yang ditanyakan Sari dengan mengangguk kepalanya. "Nih gua balikin, jangan jiplak dari buku Sapardi Joko Damono ya". Ternyata perempuan ini tahu penulis-penulis terkenal. Wajar saja, tahun kemarin ia baru saja memenangkan lomba cerpen yang diselenggarakan di sekolahnya. Ia terinspirasi dari penulis lokal maupun mancanegara, salah satunya Sapardi Djoko Damono ini.

Rasa malunya mungkin malu semalu malunya orang yang ga bawa dompet ke mall, padahal udah beli barang dan sudah sampai kasir, bukan main. Ia tidak menyerah sampai situ, pulang sekolah ia akan mempelajari "cara mendekati seorang perempuan" di internet.

"Oke google" ucapnya sambil mendekatkan mulutnya pada layar handphone. "Cara mendekati perempuan." Lanjutnya.

Ternyata mbah google ini maha tahu segalanya, tapi apakah ampuh?. Pria itu langsung melihat paling atas "8 Cara Mendekati Wanita yang Bisa Bantu Anda Dapatkan Cintanya".

"Wih canggih nih google" kata David bahagia.

Diurutan pertama, ia mendapatkan ilmu, disana tertulis '1. Menularkan perasaan'.

'Jangan terlalu gugup di depan perempuan yang kamu suka. Tunjukkan perasaan sukamu dari ekspresi muka atau intonasimu.'

"Oh oke oke, gue bakal coba besok" kata David dengan percaya diri.

Besok paginya, tanpa disengaja ia melihat Sari yang sedang berjalan seorang diri menuju sekolah. David langsung bergegas mendekatinya dengan ilmu yang dia dapat kemarin.

"Hai Sari" Kata David menyapa.

Belum saja dijawab olehnya, David merasa terpana saat ia melihat anggunnya Sari saat menoleh kearahnya, kemudian Sari menjawab.

"Apa?" Jawab Sari.

"Eee... Itu, nganu Sar" David seketika merasa gugup.

"Sar apa, emangnya gue tim SAR". Kata Sari heran.

"Bukan. Itu.. ada PR ga?" Kata David.

Sepertinya bukan itu yang dipikirkan sebelumnya oleh David, namun apa daya, yang penting masih lanjut mengobrol dengannya.

"Oh PR. Gaada deh kayanya" kata Sari.

"Tumben banget nanyain PR, biasanya lu pasti udah ngerjain" Kata Sari balik bertanya.

"Ya emang udah" kata david menjawab dengan percaya diri.

"kalo udah ngapain nanya?" Kata Sari dengan nada sedikit tinggi.

"eee.. itu nganu.." Kata David kembali gugup.

Sari mempercepat langkahnya meninggalkan David. Kali ini, untuk yang pertama David gagal.

"Ehh mau kemana?" Teriak David.

"Ke kelas lah" teriak Sari tanpa menoleh.

Mungkin kali ini ia gagal, tapi David semakin penasaran dengan Sari. Ia belum menyerah dan masih akan melanjutkan rencana selanjutnya.

Ia mengambil handphonenya lalu melihat langkah selanjutnya.

Kali ini langkah kedua cara mendekati dengan perempuan adalah Bersikap baik dengan orang lain. Cara ini dilakukan agar berusaha menjadi orang yang ramah dengan orang sekitar. Yang pasti dia akan memparhatikan kamu.

"Oke kalo ini mah pasti bisa" Ucap David dengan remeh.

Setibanya di kelas david ingin duduk di kursinya, namun suatu keanehan terjadi. Kursi yang ia duduki ternyata ada segelas es teh dari teman sebangkunya.

"Aduh vid sorry, lu main duduk duduk aja." Kata teman sebangkunya.

Dalam hati David berkata "YA ELU NGAPAIN TARO MINUMAN DI KURSI, KAN ADA TUH YANG NAMANYA MEJA BAMBANG!" kebetulan nama temannya itu Bambang. Tapi itu tidak diluapkan karena di depan serong kiri ada Sari yang sedang melihat David yang celananya sedang ngompol itu. David hanya menarik napas, menahan amarahnya. Ia langsung keluar untuk berjemur. Melihat itu, Sari tersenyum  melihat David yang sedang kesusahan.

Sembari ia berjemur di tempat yang lumayan terik, David kembali melihat handphone dan mencari langkah selanjutnya yang ada di mbah google. Di sela-sela ia melihat HP, temannya Bambang mengeluh kepanasan ditambah ia harus mengipasi si David.

"Vid panas vid.." kata Bambang.

David tidak menanggapinya dan hanya fokus melihat HP.

Langkah selanjutnya dari mbah google ialah akrab dengan teman perempuannya, hal ini disebabkan karena jika ia akrab dengan temannya maka mungkin perempuan yang disukai akan mulai tertarik kepada lu.

Setelah celananya kering, David kembali masuk ke kelasnya, ia sedang melihat Sari dengan teman-teman perempuannya yang sedang asik mengobrol di depan dekat papan tulis duduk di lantai.

"Wah pas banget nih" Ucap David bahagia.

Tanpa permisi, David langsung ikut duduk.

"Lagi pada gosipin apa nih?" Kata David.

Semua mata tertuju kapada David dengan heran.

"Tumben-tumbenan lu vid." Kata salah seorang teman perempuannya Sari.

"Apa? Emang ga boleh kalo gue ikutan."

Dengan muka jutek, lantas ia membuang muka kepada David dan lanjut melakukan aktivitasnya yaitu ngegosip.

Merasa dicuekin David akhirnya pergi meninggalkan teman-temannya. Langkah demi langkah telah dicoba oleh David namun nyatanya semuanya gagal tanpa hasil.

Saat di rumah, David hanya murung saja di depan laptop yang sambil melihat sebuah film Drama lanjutan Its Okay To Not be Okay Episode 15. Melihat Moon Gang-Tae yang gagal menularkan perasaan secara langsung lewat ucapannya. David merasa itu dirinya. Ibunya datang membawa makanan sebab David belum makan saat pulang sekolah.

"Udahlah, jangan dibawa perasaan gitu, mamah udah nonton kok sampai habis." Kata Ibunya yang salah paham.

"Tapi mah." David belum selesai berbicara, namun ibunya memotong pembicaraannya.

"Ibu yakin pasti episode terakhirnya bakal happy ending. David hanya terdiam mengamini apa kata ibunya walupun bukan karena itu yang dimaksud.

Keesokan harinya David hanya terdiam murung sembari berjalan menuju sekolahnya. Tidak disangka ia dihampiri seorang perempuan lalu menyapanya.

"David!" Teriak Perempuan itu.

David menoleh ke belakang dan ternyata itu Sari yang memanggilnya. Tidak disangka, tidak angin tidak ada hujan, Sari datang menghampirinya.

"Vid lu kenapa?" Tanya Sari penasaran.

"Gapapa kok Cuma pusing sedikit aja." Kata David ngeles.

"Kalo emang sakit jangan dipaksain sekolah vid. Istirahat aja di rumah, minum obat. Kalo dipaksain, nanti ada kenapa-kenapa sama lu gimana?" Kata Sari.

David belum pernah diperhatiin seperti ini sebelumnya oleh perempuan selain ibunya. Itupun ibunya jarang-jarang perhatian ke David. Bulan kemarin David batuk-batuk dibilang sama ibunya "ES TERUUSSS". Sangkanya es adalah musuh terbesarnya.

Hati David seperti terbang entah kemana layaknya kecoa. Sejak pertemuan itu, David dan Sari menjadi sangat dekat, akhirnya mereka berdua berpacaran.

Tiap minggu mereka pergi untuk sekedar mencari angin, seperti jalan ke Mekdi buat beli nasi uduk, ke warunk Upnormal buat riset apa yang menyebabkan harga mie disana lebih mahal daripada mie yang ada di warkop.

Mereka menjadi sering chattingan di whatsapp. Mencoba video call tanpa bersuara selama 4 jam. Saling mendengarkan suara ngorok satu sama lain selama 7 jam telepon. Hari demi hari telah dilewati bersamanya. Hingga hari terakhir dia sekolah, sebelum hari perpisahan sekolah itu tiba, malamnya mereka bertemu di sebuah tempat makan yang terkenal di kota itu. Ya, angkringan.

David dan Sari duduk berhadapan sambil lesehan di sebuah tikar persegi panjang. David memesan susu jahe yang hangat, sedangkan Sari memesan es milo kesukaannya, di tengah-tengah ada tempe bacem, sate usus, dan lain-lain yang dibeli patungan.

David memulai percakapannya dengan Sari, ia masih tidak menyangka bahwa ia akan sedekat ini dengan Sari. Lantas ia berkata.

"Sar" kata David.

"Kebiasaan banget deh manggilnya" kata Sari ngambek.

"Ehh maaf. Aku penasaran banget, apa yang membuat kamu suka sama aku?" Tanya David tanpa bahas sana bahas sini (basa-basi).

"Emmn.. apa ya. Gaada deh kayanya." Jawab Sari.

"Terus kalo gitu, kenapa kamu mau pacaran sama aku?" Tanya David penasaran.

Sari menjawab "Jadi keinget dulu deh, waktu itu kamu ngasih kertas yang ada tulisan Sapardi Djoko Damono, ternyata kamu juga tau penulis itu, beliau itu penulis favorit aku vid. Terus juga waktu aku bawa kamu ke tempat itu, aku sebenarnya juga mau bilang kalo aku suka sama kamu. Tapi entah kenapa yang keluar dari mulut aku berbeda dengan apa yang ada di hatiku. Dan juga aku tahu kalo kamu suka sama aku itu dari teman aku yang biasa sering ngegosip bareng, waktu itu dia penasaran sama sikap kamu yang mendadak aneh, terus temanku ga sengaja nyari di internet, 'cara mencari pasangan' dan ternyata yang keluar, sama seperti yang kamu lakuin. Haha lucu banget deh."

David yang merasa terbongkar rahasia itu amat malu saat Sari tahu perjuangan yang dia lakukan untuk mendapatkan hatinya.

"Tapi aku emang suka sama kamu dari dulu vid, menjadi dirimu yang apa adanya tanpa kamu harus berubah menjadi orang lain. Waktu kelas 1, Aku suka merhatiin kamu betapa jagonya kamu kalo lagi main basket sama teman-temanmu waktu jam pelajaran olahraga, dan sekarang kita sekelas, aku inget kamu selalu menjawab apa yang ditanyakan guru ke kamu, walaupun itu gatau bener salahnya. Intinya aku suka kamu sudah dari dulu vid."

David yang tidak menyangka akan hal itu, matanya berkaca-kaca, terharu mendengar pendapat dari Sari yang tidak ia sangka-sangka.

Memang. Mencintai itu bukan perihal yang mudah, namun bukan juga perihal yang sulit. Kamu harus menjadi diri kamu sendiri untuk mencintai seseorang tanpa harus berubah menjadi orang lain.