Pabrik masih digemparkan melihat Ed, Lian dan Diaz yang berjalan dengan gagah meninggalkan gedung pabrik. Mereka mendengar apa yang dilakukan Ed diruang direktur dari asisitennya. Mereka menatap tak percaya pada apa yang didengarnya
"Apa mungkin pak Edward bisa setega itu? Aku memang dengar kalau dia orang yang menyeramkan dan bisa melakukan apapun, tapi aku tidak menyangka kalau dia juga bisa kasar terhadap seorang gadis"
"Kamu tidak dengar kalau putri kesayangannya terluka karena Riani. Tentu saja seorang ayah bisa melakukan apa saja demi putrinya"
"Kamu benar. mungkin jika aku jadi pak Edward aku akan benar-benar menembak orang yang mencelakai putriku. Bukan hanya mengancamnya dan meminta dia minta maaf saja"
"Ya, itu benar sekali. Tapi dua pemuda yang bersama pak Edward, kudengar mereka bukan orang biasa juga"