Cheva berusaha menghibur Lian yang sedang merasa sedih "Kak Lian, kakak harus kuat, mendiang ibu kak Lian pasti sudah tenang dan bahagia karena orang yang menjadi penyebab kehancurannya kini juga telah mendapatkan balasan yang setimpal bahkan ini akan terasa lebih menyakitkan"
"Kamu benar. Tidak seharusnya aku menitikan air mata karena mereka. Mereka tidak pantas mendapatkan air mataku" Ujar Lian yang masih menatap ayahnya memeluk Aluna. "Ayo kita kesana setelah itu kita pergi jalan-jalan!" Lian menatap Cheva dengan senyum lembut. Anggukan kepala dan senyum juga dilakukan Cheva untuk menanggapi ajakan Lian
Ibu Aluna melihat kedatangan Lian dan dengan cepat dia menghampirinya "Sekarang kamu sudah puas?Kamu sudah mengambil semuanya dari kami, kamu sudah merebut apa yang kami miliki " Ibu Aluna berteriak dengan sorot mata yang tajam pada Lian