Sudah dapat diketahui bagaimana reaksi Ji dan Ed setelah mendengar apa yang dikatakan Edrik
" Anakmu berani- beraninya berniat seperti itu pada putriku? " Sorot mata Ed terlihat sangat menakutkan bahkan dia mengeluarkan pistol yang ada di laci mejanya dan menodongkannya pada Edrik
" Putra saya tidak tahu kalau Cheva adalah putri kalian. Lagi pula dia tidak melakukan apa – apa pada Cheva " Edrik kini berusaha bersikap tenang, padahal dia sangat ketakutan.
" Berarti dia sudah terbiasa melakukan hal seperti itu pada orang lain? Apa kamu gila?! " Ed terlihat marah besar
" Mami, papi. Ada apa ribut sekali? " Cheva yang mendengar suara ribut – ribut diruang tamu langsung datang dan menghampiri mereka
" Nona Cheva. Tolong maafkan putra saya, Derik itu terlalu terobsesi dengan wanita. Dia tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah " Edrik langsung menghampiri Cheva dan menggenggam tangannya begitu melihat dia mendekat ke ruang tamu
Dor
" Ahhh, tanganku "