Cheva kembali berkendara menuju rumah Lian setelah dia mengambil semua perlengkapan lukis Lian.
" Haah, sekarang sudah siang. Ini gara – gara Derik si cabul itu. Aku jadi tidak bisa cepat – cepat meninggalkan kampus dan menemui kak Lian " Cheva terus menggerutu selama perjalanan
" Tapi, aku baru ingat kalau kak Diaz sebelumnya menemui kaka Tania. Bagaimana keadaannya ya? Apa dia sudah pulang sekarang? " Cheva sekejap berpikir kemudian menghubungi Diaz menggunakan penghubung dengan mobilnya
Tuut tuut tuut
Setelah beberapa lama terdengar suara tersambung
" Halo, " Diaz dengan suara serak seakan bangun tidur menerima telepon dari Cheva
" Halo, Kakak, apa kakak sudah kembali? " Tanya Cheva dengan sangat antusias
" Bisakah kamu bicara dengan nada sedikit pelan? Gendang telingaku bisa saja pecah setelah mendengarkan suara mu yang sangat keras! " Jawab Diaz dengan suara masih lemah dan menggosok matanya berkali – kali