Setelah mendengar perkataan Biru, sorot mata Diaz berubah, dia sedikit tersenyum kepada omnya Tania dan serangannya berubah menjadi semakin brutal. Hampir setiap gerakan Diaz tidak dapat diimbangi oleh omnya Tania. Jika sebelumnya Diaz hanya melakukan gerakan pertahanan untuk melindungi dirinya dari serangan om Tania maka kaii ini Diaz mulai melakukan gerakan perlawanan
" Gila, bagaimana seperti ini? Tadi dia tidak benayk melawan dan hanya menghindari setiap pukulanku seperti bocah yang tidak bisa bertarung saja. Sekarang ketika aku mulai merasa lelah, gerakannya malah menjadi begitu gesit dan juga brutal " Pikir om Tania
"Pertunjukan tadi sangat membuat papiku bosan. Jadi sudah cukup untuk bermain – main dan kita akhiri sekarang juga. Tidak perlu berlama – lama " Ujar Diaz dengan seringai liciknya
Bak buk bak buk, kretek
" Aaaahhh!!! "