Chereads / chove / Chapter 11 - 10. girls time

Chapter 11 - 10. girls time

🌧🌧🌧

"Takku sangka, sekedar dekat denganmu saja banyak pasang mata yang taksuka. Lalu bagaimana kalau kata 'kita' itu menjadi kata 'bersama'. Apakah mereka akan menyanggahnya?"

•••

SENJA telah tenggelam, gelap dan suram juga merasa seram, itulah malam. Siswa SMAEl menapakkan kaki yang sudah keram, dengan perasaan geram. Ya, kini mereka telah sampai di sekolahnya itu.

Terpampang jelas papan bertuliskan SMA Elang. Sebagian telah dijemput orangtuanya, sebagian lagi sedang di dalam, menunggu jemputan.

"Kita naik apa?" Tanya Casa.

"Tadi gue udah ngabarin mama, katanya dia yang mau jemput naik mobil," terang Alesha.

"Aww, Tante Aza tumben jemput,"

"Lagi gak sibuk."

Percakapan mereka terhenti saat melihat ketiga pria yang menjadi sorotan siswi-siswi di SMAEl.

"Dir, mau bareng gak?" Tanya Reyhan.

"Gak, gue mau minep tempat Alesha, girls time."

"Pasti ntar julidin kita," ucapan Rio berhasil membungkam ketiga gadis itu. Masih sama, siswi-siswi di sekolah itu yang tengah menunggu jemputan memandang mereka dengan tatapan taksuka, ada pula yang menyimak dengan seksama juga ada yang mulai membicarakan.

Kehening mereka terhenti saat melihat mobil milik mama Alesha berhenti di depan gerbang sekolah.

"Kak duluan ya, bye!" Ucap Alesha seraya menarik kedua sahabatnya.

"Untung-untung," Dira mulai bernafas lega.

•••

"Mau mampir ke supermarket dulu gak?" Tanya Dira yang tengah duduk di mobil berwarna silver itu.

"Gak usah sayang, tante udah beli tadi, sudah stok di rumah." Jawab Ibu Aza.

"Aaa, tante emang the best!" Ucap Casa dan Dira dibarengi dengan tawaan kecil.

Selama perjalanan mereka saling melontarkan cerita selama camping, yang diakhiri dengan tawaan. Hingga tak terasa mereka telah berada di depan gerbang rumah besar berwarna biru muda yang dipadukan dengan warna putih.

Segera mereka turun dari mobil dan melangkah memasuki halaman rumah Alesha.

"Langsung ke kamar aja yuk!" Ucap Alesha yang mendapat anggukan dari kedua sahabatnya.

"Sayang, nanti kalau lapar turun ya mama sudah beli pizza tadi, sudah masak juga."

"Iya ma, makasi mama, good night," kata Alesha yang diakhiri dengan senyuman hangatnya.

•••

Mereka telah sampai di kamar bercat pink dengan campuran kuning juga hijau layaknya warna pelang itu seusai menaiki tangga. Terpampanglah foto sang pemilik kamar di dinding itu. Juga terlihat hiasan boneka pelangi yang disusun rapih di samping ranjang. Serta gambaran-gambaran di dinding yang dibingkai.

"Huh, akhirnya bisa ketemu juga sama kasur," kata Dira yang mulai merebahkan dirinya di kasur berseprai biru langit.

Berbeda halnya dengan Dira yang merebahkan diri, Casa yang mulai menghidupkan tv juga AC, Alesha malah berniat untuk berendam air hangat.

"Sha, jangan lama-lama badan gua udah lengket juga nih," ucap Casa mengingatkan.

"Hmmm, iya."

Sekarang ketiga gadis itu telah memakai piamanya masing-masing sesusai mandi.

Alesha yang memeluk boneka beruangnya, Dira yang menggulung rambutnya menjadi satu dengan memakai kacamata gaya milik Alesha dan Casa dengan makanannya.

Mereka mulai duduk di atas kasur seraya menonton drakor (drama korea) dengan mulut yang masih mengunyah.

"Menurut lorang gue sama IU mirip gak?" Tanya Casa yang tengah menyaksikan drakor Hotel Del Luna.

"Jelas, gak lah!" Jawab Dira enteng.

"Lagian nanyanya gitu," lanjut Alesha.

"Nanya aja gitu soalnya menurut gue, IU sama gue 11 12 gitu, jadi gue mau masukin IU didaftar kakak-kakak cantiq gue selain Lisa, Jenni, YoonA, Irene, Bae Suzy—"

"Udah Ca, gak kelar itumah," ucap Alesha menghentikan gadis di sebelahnya yang masih saja mengucapkan nama-nama kakaknya, katanya.

"Sha, lo udah taukan kalo lo itu jadi trending topic nya SMAEl seminggu yang lalu," kata Dira membuka pecakapan baru.

"Hah?! Demi?" Alesha melotot tak percaya.

"Aduh kan kudet banget, makannya buka instagram lo itu!" Dira yang merasa kesal pun langsung menyentil tangan Alesha, membuat sang empu mengaduh sakit.

"Nih ya, lo beberapa minggu yang lalu masuk sebagai anak baru menjadi trending topic karena lo cantik, trus beberapa hari dari itu lo pulang sama Kak Dhafin, besoknya lo berangkat lagi sama dia, terus beberapa hari setelah itu lo jalan kan sama dia? Itu semua udah masuk diakun lambe.smael, di mana akun itu berisi gosip-gosip," jelas Dira.

Alesha menganga tak percaya, seperti itukah kebenarannya. Gadis itu memang memposting beberapa foto di instagram miliknya, namun dia jarang sekali untuk mengecek instagramnya itu.

"Kok mereka bisa moto gue?" Tanya Alesha polos.

"Aduh, itu karena Kak Dhafin ganteng, pinter, mantan anak basket, kaya juga katanya jadi ya dia dicari-cari sama siswa apalagi siswi di SMAEl. Lo itu jadi buah bibir mereka, karena mereka gak percaya selama ini seorang pria batu kayak Kak Dhafin deket sama cewek."

Alesha lagi-lagi tak menyangka begitu terkenalnya seorang Dhafin, ya walau dia tau memang seorang Dhafin memiliki wajah di atas rata-rata juga terkadang berbicara dengan tampang datar, pria itu juga jika menghantarnya dengan mobil mewah. Tanpa ia sadari banyak pasang mata yang kerap kali memandang mereka, ada yang suka juga mungkin banyak yang membenci.

"Buka aja coba Sha ig lo," tawar Casa.

"Boleh juga."

aleshaaraynae._

❤ 3.751

aleshaaraynae._ golden hour🌞

403 comment

anindira.graziellaa cakep amat

nerissa.casandra_l avv mirip Alesha🖤

reyhanzabrill incaran @dhafinrezi.ar memang best!

dhafinrezi.ar hm.

Lenarioadif.gans adik suaranya bagus ya👋

reyhanzabrill @lenarioadif.gans bilangin dapin nih

dhafinlovers cakep, pantes dapin kepicut

dhafinners01 oo ini yg lgi dkt sma my doi

lambe.smael ini dia gais!

lenia.ptr cakep kalo dia bnran sama dapin cck bgt, cakep+gans aw😭

putriaprianii inceran nak 12 ini

doniiprtra cantik amat ini nak baru

diosaput gelis ey, ceweknya dapin si pantes aja:v

kyrariazelfir_ sok cntik, mana mau dapin sama lo

siskaa buknnya dapin gamauny sm lo awok @kyrariazelfir

kyrariazelfir_ @siskaa kurg ajr lo.

dhafinnyasmael cantiknya cewenya sidhafin yakan @lambe.smael

Seusai membaca beberapa komentar itu, Alesha memilih menutup kembali aplikasi itu dan segera menaruh hpnya kembali.

"Gimana?" Tanya Dira.

"Bener," jawab Alesha tak semangat.

"Kan drakornya udah selesai nih, ayok kita lanjut ToD!" Anjuran Casa kali ini dibalas anggukan kedua temannya itu.

"Gini aja dimulai dari Dira, nah ini tentang truth, nanti sampe gue baru dare." Casa memberi saran.

"Tumben otak lo gak load," ucapan Alesha barusan dibalas tawa canda oleh Dira, sedangkan sang empu hanya menatap kedua temannya dengan kesal.

"Ca, kasih pertanyaan gih," ucap Alesha.

"Ekhem, Diraaa... lo itu sebenernya suka kan sama Kak Reyhan?" Tanya Casa dengan sorot wajah curiga.

Dira seperti gelagapan, ia takmungkin bisa berbohong kepada kedua gadis di depannya yang tengah menatapnya dengan tanda tanya itu.

"Oke gua kalah, gua emang suka," jawaban Dira berhasil membuat kedua sahabatnya itu senang sekaligus menatapnya mengejek. "Gue cuma mau liat ketulusan dia kok, gue butuh waktu." Lanjutnya.

"Iya, gak papa Dir, gue tau mantan-mantan lo kan gak ada yang beres, udah 4 mantan yang paling lama cuma 4 bulan" perkataan Alesha berhasil membuat Dira menatapnya taksuka.

"Nah sekarang lo Sha!" Kata Casa seraya menunjuk Alesha yang sudah mengeluarkan keringat, padahal AC di kamarnya sudah dihidupkan. Keringat gugup juga takut memang begitu.

"Lo baperkan kalo di dekat Kak Dhafin, karna yang lo tau dia dingin tapi beda halnya pas lagi sama lo kan? Yakan?"

Deg, ternyata benar yang Alesha fikir, gadis itu pasti menanyakan hal itu. Alesha tidak tahu harus menjawab apa, ia saja bingung dengan perasaannya sendiri.

"Gue gak tau Ca," jawab Alesha bingung.

"Ya lo ngerasain apa gitu kalo di dekat Kak Dhafin si batu itu?" Tanya Dira.

"Gue bingung, kadang deg-deg an kadang mau ngejauh, kadang ngeliat dia itu jadi candu," ucap Alesha tanpa sadar.

"Waduh, benih-benih cinta nih!" Tawa kedua temannya pecah saat melihat muka Alesha yang terkejut.

"Lo kan tau sendiri Dir, Ca, masa lalu gue," Dira dan Casa terdiam, membiarkan gadis di depan mereka melanjutkan pembicaraannya. "Beberapa kali jatuh buat gue takut, gue gak mau lagi jatuh di lubang yang sama."

"Sini-sini," akhirnya ketiga gadis itu mulai berpelukan, menyalurkan keluh kesahnya.

"Nah! Sekarang lo Ca!" Ucap Dira antusias seusai melepas pelukan ketiganya.

Glek, Casa menelan ludahnya kasar, mulai menunjukkan lengkungan di ujung bibirnya.

"Lo suka sama siapa ha?" Tanya Alesha tiba-tiba.

"Gak ada." Jawab Casa santai seraya memakan kembali chikinya.

"Dasar jomblo akut!" Seru Dira.

"Gue gak jomblo!"

"Kan lo gak suka sama siapa-siapa, gak pacaran sama siapa-siapa terus namanya apa?" Lanjut Dira penuh penekanan.

"Lo lupa... pacar gue kan Chanyeol, Suho, D.O, Jongkook, Kang Daniel, Tae, Jimin, Jung Yong Hwa, Sehun—" Casa mulai menyebutkan biasnya.

"Udah Ca, gak selesai nyampe tahun depan kalo lo sebutin semua kakak gue mah," ucap Alesha geram dengan perkataan gadis didepannya itu.

"Pacar gue— kakak lo?! Udah lah halu terus," kata Casa menertawai dirinya sendiri dan temannya yang mengikutinnya.

"Sekarang dare!" Ucap Casa semangat.

"Dari lo nih Dir, gue tantang lo besok ajak jalan Kak Reyhan, pasti tuh anak baper abis!" Dira melotot terkejut, sedangkan sang pemberi tantangan hanya tertawa.

"Gila lo! Malu woy!"

"Buruan chat Kak Reyhan!" Suruh Alesha antusias. Dira menatap kedua temannya dengan tatapan kesal, ingin rasanya ia menjeburkan kedua temannya itu ke sungai sekarang juga.

Dira mulai membentuk pola pada layar hpnya. Ia membuka aplikasi WhatsApp, lalu mencari kontak bernama 'Kak Reyhan' itu.

Kak Reyhan

Kak

Tak perlu menunggu lama, beberapa menit kemudia hp Dira mulai berdering, menandakan ada notifikasi yang baru saja masuk.

Iya??

"Lama aelah! Sini gue aja yang ngetik," hp milik Dira direbut oleh Casa, membuat sang empu mengurungkan niatnya untuk membalaskan pesan itu.

Besok jalan yuk, kemana gitu. Yang penting jalan lah😺

Dira menatap layar hpnya terkejut, saat hendak menghapus pesan itu dua centang berwarna biru telah muncul, lagi-lagi ia mengurungkan niatnya.

"Lo gila nih Ca!" Ucap Dira kesal seraya melempar bantal bergambar panda.

Okeee, siap!

Malem Dira:)

"Barang sepupu sendiri minta anter bentar aja kagak mau itu anak!" Kata Casa yang kesal dengan sepupunya yang bernama Reyhan itu.

"Sekarang lo Sha!" Ucap Dira berbarengan dengan Casa, seraya menatap tajam manik milik Alesha.

Alesha yang melihat kedua temannya begitupun dengan susah payah menelan ludahnya. Perasaannya mulai takenak.

"Telfon Kak Dhafin, ajakin besok jalan," ucap Dira dengan senyum seringai.

"Itu mah sama, sama lo! Gak mau."

"Gak boleh nolak." Ucap Casa membantu Dira.

Dengan amat terpaksa Alesha meraih benda pipih di sebelahnya. Ia hanya dapat memohon kepada Allah, agar pria itu tak dapat dihubungi.

Alesha mulai mencari kontak yang belum ia simpan itu. Seusai mendapatinya ia memencet gambar telfon.

"Kenapa?"

Suara dari sebrang sana mengejutkan kedua gadis yang mendengarnya, Dira dan Casa sontak menoleh kearah Alesha.

"Besok anterin ke toko buku ya, hehe," ucap Alesha, seraya berdoa pria itu akan menolaknya.

Beberapa detik dari perkataan Alesha itu, pria di sebrang sana belum juga menjawabnya.

"Kalo gak bisa aku bis—"

"Oke." belum sempat Alesha melengkapi perkataannya, pria di sebrang sana sudah menjawabnya.

Tuttt—

Dira dan Casa terkejut bukan main, bagaimana bisa seorang Dhafin meng-iyakan ajakan Alesha.

"Sekarang lo Ca!" Ucap Alesha ingin membalaskan dendamnya.

"Telfon mami lo dan minta uang jajan lo ditambahin." Lanjutnya.

"Oke."

Casa pun melaksanakan tantangan dari Alesha, tak masalah baginya untuk meminta tambahan uang jajan. Benar saja, Ibu Risa selaku mami Casa pun menyetujuinya.

Beberapa menit dari itupun, Dira mulai menanyakan pertanyaan kemarin yang sempat tertunda. Pertanyaan tentang bagaimana Alesha bisa terluka saat camping.

Akhirnya Alesha menceritakannya, mulai dari ia yang disiram saat di sekolah, terluka saat camping. Semuanya ia salurkan kepada kedua temannya. Kedua temannya hanya prihatin, kejadian itu pasti terjadi kepada orang yang dekat dengan 3 pria itu. Begitupun halnya dengan Dira, namun berbeda dengan Alesha, Dira memiliki keberanian untuk membalas, jadi orang akan segan melakukannya.

"Kenapa gak lo bales coba itu si nenek lampir yang ngaku namanya Kyra itu ha!" Dira mulai naik pitam mendengar cerita Alesha.

"Udah lagi Dir."

Vote untuk lanjut ya!

Terimakasi:)

lii.