Namaku Rivie seorang pengangguran berusia 25 tahun.Yang aku lakukan sehari-hari hanyalah bermain game tanpa henti.Aku bukanlah orang yang dapat menarik perhatian orang-orang dan aku merasa gugup saat berhadapan dengan banyak orang.Karena itu game adalah tempat pelarian terbaik untukku.Aku juga tidak perlu berbicara langsung dengan orang-orang.
Aku memainkan banyak game tapi yang paling aku sukai adalah MMORPG.Aku cukup beruntung karena dengan bermain game aku bisa mendapatkan uang.Karena menghabiskan hari-hariku dengan bermain game.Aku mempunyai banyak item-item yang langka dapat aku jual.Selain itu aku juga adalah orang yang memegang peringkat pertama di rank seluruh server.
Saat ini aku sedang bersiap untuk raid melawan boss terbaru di game yang aku mainkan.Aku sangatlah merasa senang karena aku bisa menjadi pemegang skor terbaik sejauh ini.
*tap,tap,tap,tap*
"Aku kira boss di update terbaru ini akan lebih sulit.Tapi ternyata lebih mudah dari yang aku kira.Aku bahkan tidak menggunakan item tambahan saat melawannya."Tanganku menggapai minuman kaleng yang ada di meja.
*sluurp*
Karena ingin mempertahankan peringkatku.Terkadang aku hanya akan meminum minuman bernergi.AKu tahu ini memang tidak sehat.Tapi sepertinya tubuhku tidak apa-apa dengan minuman ini.Lagi pula sudah setahun sejak aku meminum minuman ini tanpa henti.
*YOU WIN!*
*haah*
Helaan nafas yang kalain dengar bukan seperti helaan nafas yang senang.Benar aku tidak terlalu senang dengan kemengan yang aku rasakan.Aku merasa kemenangan ini terlalu hampa.Aku tidak merasakan sebuah tantangan dari game ini.Game yang aku mainkan karena perasaan tertantang itu sudah lama menghilang.Tapi bukan berarti aku akan berhenti dengan game ini.Aku hanya merasa hampa.
*groar*
Suara perutku yang lapar bisa aku dengar.Sepertinya aku perlu istirahat sejenak untuk makan malam.Saat sedang berjalan entah kenapa rasanya kepalaku pusing.Tidak hanya itu rasanya aku juga mengantuk.Sepertinya menutup mata sesaat tidak akan masalah.
"Bangun."
Huh?Suara pria?Bagaimana mungkin aku bisa mendengar suara pria.Seharusnya tidak ada siapa-siapa di kamarku.Mungkin aku hanya berhalusinasi lebih baik aku kembali tidur.
"Bangun!"
Suara pria itu semakin kencang.Tidak ini bukan sekedar halusianasi aku harus membuka mataku.Saat mataku terbuka mataku menjadi lebar.Aku juga merasa menyesal karena membuka mataku.
"Akhinya kau bangun juga.Aku merasa kesal karena kau tidak bangun."
Aku tidak bisa berkata apa-apa dengan apa yang aku lihat.Aku melihat tiga orang raksasa.Mereka sangatlah besar rasanya aku hanya berukuran jari saja.Aku ingin bertanya tapi tidak bisa.Aku merasa gugup di depan mereka.Aku juga tidak bisa menatap mereka dengan jelas.
"Yaampun bukankah dia terlihat kasihan.Sepertinya kau terlalu keras padanya."
Sekarang aku mendengar suara seorang perempuan.Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka.Walau aku sudah melihat ke depan wajah mereka terlihat samar-samar.Tapi aku bisa melihat mereka sedang duduk di sebuah singgasana.
"Bagaimana kita memulainya?"
Sekarang aku mendengar suara pria lainnya.Tidak seperti yang sebelumnya suara pria ini tidak begitu berat.Mendengar suaranya dia terdengar muda.Berbeda dengan suara pria satunya yang seperti orang tua.
"APA KAU MENYEBUT SUARAKU SEPERTI ORANG TUA!"
Pria itu berteriak kencang padaku.Saat dia berteriak tubuhku tidak bisa berhenti gemetar.Aku merasa takut..Bagaimana dia bisa tahu apa yang aku pikirkan?Siapa sebenarnya mereka?
"Tidak perlu takut nak.Anggap saja kami sebagai dewa."Perempuan itu berbicara lembut padaku.
Aku tidak boleh ragu.Aku harus bertanya.
"Eee dimana ini sebanarnya?"
"Kau berada di neraka."Pria dengan suara berat menjawabku.
Neraka?!Bagaimana aku bisa ada disini?Tungu!Bukankah artinya aku sudah mati?!
"Benar kau sudah mati."Pria itu kembali menjawabku.
Apa mati?!Bagaiaman mungkin aku bisa mati?Tidak mungkin aku mati!Ini pasti hanya sebuah mimpi.
"Kau memang sudah mati.Ini adalah kenyataan terimalah."
"Bukankah kau tidak perlu membuatnya semakin bingung."Perempuan itu sepertinya sedang menasehatinya.
"Kenapa aku bisa disini?Selain itu apa kalian benar-benar Dewa?"
"Benar."Pria satunya terlihat lebih perndiam dan tidak banyak bicara.
"Kami memaglah dewa nak.Selain itu kau ada disini karena sudah mati."
"Jika ini benar neraka.Apa aku akan disiksa disini?"
"HAHAHAHAHA"Tawa Dewa dengan suara pria tua itu sangatlah keras."Aku tidak tahu dari mana kau belajar itu.Tapi kau tidak akan disiksa.Selain itu jika memang akan disiksa kau tidak mungkin bertemu kami."
"Lalu kenapa aku bisa ada disini?"
"Kami membawamu kesini bukanlah tanpa sebab.Kami tahu tentang dirimu.Kami membawamu kesini karena kau adalah seorang pecandu game."
"Huh?Pecandu game?Apa hubungannya aku ada disini dengan hobiku bermain game."
"Sederhana saja kau sudah mati.Tapi kami akan memberimu sebuah pilihan."
"Pilihan?"
"Kami akan menghidupkanmu sekali lagi.Tapi kau tidak akan di hidupkan di dunia yang sama.Melainkan dunia yang sangat berbeda.Kami tidak akan memaksamu.Kau punya sebuah pilihan mati begitu saja atau hidup kembali."
Bukankah ini terasa sangat mirip dengan genre novel yang bertebaran dimana-mana.
"Dunia seperti apa yang akan aku tinggali?"
"Dunia yang penuh akan sihir dan mosnter.Bisa kau anggap sebagai dunia fantasi."
Aku yakin ini bukan hanya sekedar tawaran tanpa sebab.Pasti ini mempunyai hubungan dengan game yang aku mainkan.
"Lalu apa hubungan dengan aku yang kecanduan game."
"Tentu saja karena tempat ini dunia fantasi.Dunia ini sangatlah serupa dengan sebuah game.Perlu kau tahu di dunia ini berisi level seperti pada sebuah game.Dan kami akan memberikanmu sebuah misi atau bisa disebut dengan quest khusus untukmu."
"Quest?Quest seperti apa yang akan aku dapat?"
"Tenang saja ini bukanlah quest yang buruk.Sebelum itu kami akan memberi tahumu saja.Kau akan dihidupkan bukan sebagai manusia melainkan Raja iblis.Kami menjadikanmu Raja iblis bukan tanpa sebab.Kau akan membantai populasi manusia di dunia ini hingga setengahnya."
"Apa?!Membantai manusia?!"
"Benar kau hanya perlu membantai setengah saja."
Setengah bukanlah jumlah yang sedikit.Jika total manusia disana sampai 10 miliyar maka aku perlu untuk membantai sebanyak 5 miliyar.Sial ini menjadi rumit jika aku pikirkan.
"Kenapa aku harus membantai manusia yang ada?"
"Karena dunia ini butuh keseimbangan.Seperti yang kau tahu dunia ini adalah dunia fantasi.Karena itu dunia ini tidak hanya berisi manusia saja.Dunia ini berisi berbagai makhluk.Tapi Dewa dan Dewi manusia memanggil pahlawan dari dunia lain.Mereka memerintahkan pahlawan untuk membunuh Raja iblis.Tidak hanya membantai Raja iblis dia juga membantai ras selain manusia.Selain itu dia membunuh Raja yang memanggilnya.Dia juga membuat benua-benua lain tunduk padanya.Dunia menjadi semakin tidak seimbang.Seharusnya dunia itu mempunyai perbandingan 50:50 tapi berkatnya manusia menjadi 80 dan demi human menjadi 20."
"Apa yang terjadi jika dunia menjadi tidak seimbang?Bukankah tidak begitu buruk jika manusia lebih banyak."
"Aku beritahu saja.Di dunia ini ada beberapa demi human yang memiliki tugas khusus.Jika demi human itu semua dibantai hingga habis maka dunia tidak akan terawat.Dan itu akan membuat dunia hancur.Aku sebenarnya tidak mengerti dengan pola pikir mereka.Tapi lupakan itu semua.Bagaimana dengan keputusanmu?"
Ini sedikit berat untukku.Membantai manusia adalah pilihan yang sulit untukku.Tapi aku tidak bisa membiarkan diriku mati begitu saja.
"Aku terima tawaranmu."
"Bagus."Dewa itu menjentikan jarinya.
Saat Dewa menjentikan jarinya.Aku terjatuh ke dalam tanah.Aku tidak bisa melihat apa-apa dan hanya terus jatuh tanpa berhenti.