"Tidak, maksudku tadi kau tidak mengatakan kalau kita hanya akan berpura-pura pacaran."
Kanzia mengerjapkan matanya beberapa kali, mengingat ucapannya beberapa saat yang lalu. Dia sontak menepuk dahinya sambil mengekeh. "Astaga! Aku benar-benar bodoh hingga membuat Kak Han salah paham … sebenarnya …."
Kanzia terdiam sesaat. Dia benar-benar bingung akan mulai bercerita dari mana. Namun, tatapan Farhan yang terlihat kecewa langsung membuatnya merasa bersalah. Ia pun akhirnya menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya. Farhan mendengarkan cerita Kanzia dengan serius. Ia pun akhirnya mengerti apa yang Kanzia rencanakan. Jantung Farhan yang tadinya berdetak begitu kencang selama beberapa saat pun mereda.
"Baiklah, tidak apa-apa."
"Maaf ya, Kak. Aku mungkin akan mencari rencana lain jika Kakak tidak bersedia membantuku."
Farhan menghela napas panjang. Walau berat baginya, ia pun akhirnya berkata, "Aku setuju, Zi. Aku akan membantumu."