Mendapat pelukan itu, Kanzia tersentak kaget. Manik matanya sontak membeliak. Farhan tiba-tiba datang dengan cara yang tidak ia duga sama sekali. Namun wanita itu hanya bisa mematung mendapatkan pelukan Farhan. Beberapa detik kemudian, pria itu pun tersadar, cepat-cepat melepaskan rengkuhannya dari Kanzia.
"Ma-maaf, Zi. Aku kelepasan," kata Farhan kepada Kanzia. Wajahnya memerah menahan malu.
Kanzia menjadi rikuh tak terkira. Ia pun menyahut terbata, "I-iya tidak apa-apa, Kak."
Suasana itu menjadi hening seketika. Kanzia dan Farhan tak mampu berucap. Suara perut Kanzia yang kelaparan terdengar kembali. Begitu nyaring memecah keheningan di tempat itu. Mendengarnya, membuat Farhan sontak terbahak.
"Apa kau belum sarapan, Zi?" tanyanya pada wanita itu.
Kanzia mengangguk kecil, tak ketinggalan cengiran yang terbit begitu saja pada wajahnya. "Tapi aku sudah membuat sarapanku," ujar Kanzia menambahkan.