"Kau tidak menganggapku, Zi?" celetuk Gathan tidak terima. Bagaimana tidak? Dia adalah pria yang hampir selalu direpotkan oleh adik bungsunya.
Kanzia mengatupkan mulutnya kemudian terkekeh, melirik Gathan. "Ah, iya! Untung Kak Gathan selalu ada bersamaku."
"Ya. Untung saja, tapi sampai kapan? Suatu saat dia pasti akan memiliki pasangan dan menikah," tambah Farhan menyeletuk. Dia ikut terkekeh.
Gathan yang mendengar lalu mengulum senyumnya. "Aku akan benar-benar meninggalkan adikku jika ia sudah menikah dengan orang yang tepat."
Setelah mengatakan hal itu, suasana menjadi hening. Membicarakan pernikahan membuat percakapan mereka tiba-tiba menjadi serius.
Kanzia sontak menanggapi ucapan Gathan, "Haish! Kak Gathan jangan seperti itu! Aku masih lama. Kakak duluan saja!" Mata lentik itu melirik Nayara. Ia tahu kalau Gathan menyukai seniornya di kampus itu.
