Farhan masih berada di butiknya malam ini. Pria itu tidak bisa menyembunyikan air muka cemasnya setelah mendengar pekikan Kanzia di telepon tadi. Dan sialnya, Reynand malah menutup telepon dengan seenaknya. Hal itu membuat ia terus kepikiran dan mengkhawatirkan Kanzia.
Farhan sebenarnya ingin menyusul Kanzia dan Reynand ke hotel Marilyn. Namun tampaknya pria itu harus mengurungkan niatnya. Bagaimana tidak? Pelanggannya masih terus berdatangan bahkan mengantre untuk berkonsultasi masalah rancangan busana mereka. Tiba-tiba ia teringat dengan Nayara. Wanita yang seharusnya ia tugaskan untuk mendampingi Reynand itu malah tidak ada kabarnya sama sekali.
Seorang ibu yang tampak sudah tua duduk di hadapan Farhan. Ia adalah pelanggannya ke tiga puluh hari ini. Farhan menatap pelanggannya itu sejenak, meminta izin untuk menghubungi adiknya, "Bu, sebentar ya! Saya ingin menghubungi adik saya."