Satu per satu, Mishel mengarahkan pandangannya pada orang-orang dewasa yang membicarakan harta warisan. Sementara, ia sendiri bingung mengapa ia baru tahu semua rahasia yang telah ditutupi selama ini. Tanpa sadar air mata gadis remaja itu jatuh.
Mishel mengurai pelukan Indira pada pinggangnya. Dengan langkah cepat, gadis itu memutar badannya, berjalan menjauh.
"Mishel! Hei, Mishel!" panggil Indira lirih, tapi gadis itu tak juga menghentikan langkahnya sama sekali.
Mishel membanting pintu dengan keras. Suaranya sontak membuat para orang dewasa yang sedang berdebat mengarahkan pandangannya ke pintu.
"Apa yang terjadi, Dir?" tanya Aina heran.
"Mishel kabur, Ma!"
Jawaban Indira membuat Nova tersadar. Ada hati yang harus ia jaga setelah semua terbongkar. Dengan terburu-buru, Nova menyeka air matanya. "Dia pasti sangat sedih. Aku harus menyusulnya, Kak!"
Nova membalik badan, hendak menyusul sang putri, tapi Aina tidak mau melepaskan tangannya dari Nova.