Reynand mengurungkan niatnya memutus telepon kala suara Kayla masih terdengar. Wanita itu mencegahnya memutus telepon sepihak.
"Tu-tunggu, Rey!"
Reynand mendesah pelan. "Apa lagi, Kay?"
"Rey, kau belum menjawab permintaanku," katanya.
"Permintaan yang mana, sih?" Reynand balas bertanya dengan air muka yang sedikit malas menanggapi.
"Padahal baru sebentar kita tidak bertemu, tapi aku sudah rindu saja. Aku ingin bertemu denganmu hari ini. Bisa?" Suara manja Kayla terdengar di telinga Reynand.
"Nanti saja ya, Kay. Hari ini aku sibuk. Oke!"
"Baiklah. Kabari aku secepatnya ya, Rey. Kau sendiri tahu kalau besok lusa sampai satu bulan kemudian aku berada di London untuk project filmku yang baru. Aku takut tidak sempat bertemu denganmu."
"Nanti ku kabari lagi," jawab Reynand singkat. Tanpa mendengar jawaban Kayla, ia memutus panggilannya. Reynand belum juga berubah. Ia masih saja ketus walau sudah mengakui Kayla sebagai kekasihnya.