Farhan sedang duduk di meja makan. Pagi itu ia akan menikmati sarapan. Di depannya tampak dua lapis sandwich menunggu untuk disentuh. Namun, Farhan tak memedulikan. Ia malah sibuk berbicara dengan seseorang di telepon.
"Baik, Kay. Aku akan menghubungi kau lagi nanti."
Farhan mengakhiri pembicaraan. Menutup panggilan telepon itu dengan segaris senyumnya. Pria itu kemudian memakan sepotong sandwich masih dengan senyum yang makin terpancar di wajahnya.
"Reynand, Kayla...," gumam pria itu. Entah apa yang sang desainer itu pikirkan.
****
Di pagi yang sama sebuah mobil sport melaju masuk dan berhenti tepat di halaman rumah Farhan. Gathan menetralkan perseneling mobil, menoleh sampingnya. Nayara yang duduk di samping Gathan seketika menghela napas begitu berat.
"Aku akan menemanimu masuk jika kau takut menghadapi kakakmu," ucap Gathan berusaha menenangkan sang kekasih.
"Aku tidak takut. Dia tetaplah kakakku."