"Kalau begitu, semuanya, saya mohon diri," ucap Reynand mengakhiri sesi pertemuannya dengan keluarga Berlin sekaligus memotong pernyataan keinginan menikah Gathan. Semua yang ada di sana kembali fokus kepada sang calon menantu keluarga Berlin.
"Zi, antar Rey sampai mobilnya!"
Suara Adam terdengar tegas memerintahkan sang putri bungsu. Seolah tak dapat dibantah, Kanzia sedikit melengkungkan bibirnya. Walau tak suka, ia memaksa untuk tersenyum.
"Baik, Yah!" sahut Kanzia mengangguk. Wanita itu pun bangkit berdiri diikuti oleh Reynand yang ikut berdiri di sampingnya. Namun saat mereka hendak melangkah keluar ruang keluarga, kedua bola mata Kanzia sontak mengarah pada dua kakak kembarnya. Mereka yang sedang berbincang di ruangan yang sama terdengar sedang membahas Nayara.
"Jadi, siapa nama kekasihmu?" tanya Marvin mengangkat sebelah alisnya.