Semua yang melihat Adam terjatuh pingsan langsung bangkit dari duduk mereka. Marvin mengambil tas berisi perlengkapan praktiknya yang sengaja ia bawa ke mana-mana, lalu bergegas menolong sang ayah yang tergeletak di lantai.
"Ayah! Ayah!" Kanzia memanggil-manggil ayahnya. Menepuk bahu sang ayah beberapa kali tapi tak ada respon. Untungnya pria tua itu masih bernapas normal.
"Aku akan memanggil ambulans!" ucap Reynand.
Sesaat Kanzia membeliakkan matanya kepada Reynand. Terkejut dengan sikap pria tampan itu yang dengan sigap membantu ia menelepon ambulans untuk ayahnya.
Marvin mengeluarkan stetoskopnya, memeriksa Adam. "Ayah pingsan, Kak Jim. Ini pasti karena penyakitnya," kata Marvin mengarahkan pandangan kepada Jimmy. Jimmy terdiam beberapa saat. Ia teringat akan Marvin yang curiga dan pernah bilang kalau sang ayah mengidap penyakit serius.