Kanzia yang terus menerus menggerutu dalam hati bingung menjawab pertanyaan Erika, tiba-tiba mengangkat wajahnya. Ia menatap Erika dengan air muka yang berubah menjadi lebih tenang.
"Rey... yang kutahu dia adalah pria yang baik. Pria yang baik tidak akan menyakiti hati seorang wanita."
Jawaban bijaksana Kanzia sontak membuat Reynand menoleh dengan cepat. Reynand tidak menyangka Kanzia akan menjawab pertanyaan neneknya seperti itu.
"Zia …," gumamnya dengan suara yang hampir tak terdengar.
Mendengar jawaban wanita muda itu, Erika melengkungkan senyumnya seketika. "Pria yang baik juga sering dimanfaatkan oleh wanita di dekatnya," timpal Erika menambahkan. Namun sejatinya ia ingin menyinggung Kanzia.
Tak merasa tersinggung, Kanzia malah balas senyum Erika dengan lengkungan yang sama. "Apa Nenek sedang membicarakan diri Nenek sendiri?"
Kedua alis Erika seketika menajam dengan tukikan yang hampir menyatu. "Maksudmu apa?"
