Hari sudah beranjak siang. Kanzia yang sudah bebas dari jam praktiknya kembali merenung. Pikirannya kembali pada sesuatu yang mengganggu benaknya. Ayah .... Ya! Ia masih tidak habis pikir dengan rencana sang ayah.
"Aku tidak akan pernah tahu jika tidak menanyakannya kepada Ayah." Kanzia buru-buru merogoh ke dalam tasnya. Ia mengambil ponsel, segera menghubungi sang ayah.
Tak menunggu lama hingga akhirnya panggilan itu dijawab. Suara wibawa Adam seketika terdengar.
"Ya, Putriku Sayang?"
"Ayah, ada satu hal penting yang ingin kutanyakan."
"Tanyakan saja." Suara Adam terdengar tenang.
Kanzia menghela napas sejenak. "Apa yang sedang Ayah rencanakan untukku?"
"Rencanakan? Maksudmu?"
"Apa Ayah akan menjodohkanku dengan seseorang?" Kanzia sontak menembak Adam dengan pertanyaan yang benar-benar mengganggunya seharian ini.
Adam tidak langsung menjawabnya. Sementara, Kanzia begitu sabar menunggu jawaban itu. Beberapa saat kemudian, suara Adam kembali terdengar.
