Sesuai dengan apa yang Wisnu katakan, Reynand dan Kanzia saat ini berada dalam mobil yang sama. Walau jarak antara apartemen dan rumah sakit tidak terlalu jauh, Reynand merelakan waktunya sebentar untuk mengantar dokter cantik itu.
Tak ada pembicaraan sama sekali di dalam mobil sedan putih Reynand. Namun sesekali mata sang pemilik melirik tajam kaca spion tengah mobil. Memperhatikan sosok Kanzia yang tak bosan-bosannya menatap lurus ke jalan raya.
"Apa ada yang menarik di depan sana?" tanya Reynand tiba-tiba yang sontak membuat Kanzia menoleh ke arahnya sesaat lalu menggelengkan kepala dengan cepat.
"Tidak ada. Hanya jalan panjang tak berujung."
Setengah senyum Reynand seketika terbit begitu saja. Dia lalu membalas perkataan Kanzia dengan bijak, "Jalan raya memang tak berujung, tapi jalan panjang itu dapat membawamu ke tempat yang kau inginkan."
"Tempat yang kuinginkah, huh?" Wanita itu