Entah apa yang merasuki kepala Kayla hingga otaknya bekerja begitu berani seakan menawarkan tubuhnya kepada seorang pria. Mendengar permintaan Kayla sontak membuat Reynand membuatkan bola matanya tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Jangan bercanda, Kay. Kau sedang sakit," jawabnya dengan nada datar.
"Aku tidak bercanda. Aku ingin kau tidur di sampingku," jawab Kayla seraya melukiskan senyumnya sedikit.
Reynand tidak menyahut. Ia malah sibuk membuka satu buah tablet obat penurun panas dari bungkusnya, lalu menyodorkannya pada Kayla. "Minumlah! Obat ini akan menurunkan demammu," katanya.
"Jika aku minum obat ini, apa kau akan mengabulkan permintaanku untuk tidur di sampingku?" balas Kayla bertanya seperti anak kecil yang sedang menginginkan sesuatu.