Chereads / SANG PENGGODA CINTA / Chapter 102 - Dokter dan Pasien Istimewanya

Chapter 102 - Dokter dan Pasien Istimewanya

Marvin terus saja melemparkan sorot tajamnya pada Kanzia. Ia geram karena tidak pernah melihat adiknya diperlakukan seperti itu selain dari ayah dan keempat saudara laki-lakinya. Jika mereka yang mengecup pipi atau yang merangkulnya, itu sangat wajar. Namun kalau seorang Reynand yang melakukannya, di mana letak kewajarannya? Walau ayah mereka bersikeras menjodohkan Kanzia dengan Reynand, tapi semua masihlah belum jelas.

"Katakan kepadaku di mana saja ia menyentuhmu? Selain bahu, pipi, dan bibirmu ... mungkin?" Sebelah alis itu terangkat menginterogasi adiknya sendiri.

Mendengar kata bibir, terekam kembali dengan jelas bagaimana Kanzia menyentuh bibir dingin nan kenyal itu semalam. Walau ia sedang mabuk, ia dapat mengingat rasanya dengan baik dan sontak membuat wajahnya memerah malu.

"Tidak! Dia tidak melakukan apa-apa!" sanggahnya begitu tersipu, tapi Marvin tidak percaya. Wajah Kanzia yang memerah itu tidak dapat berbohong.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS