Chereads / World Transition / Chapter 3 - 1,2

Chapter 3 - 1,2

Kini Zerost sudah berada di tingkat 2,1 dan sebentar lagi dia akan menembus batas menuju 2,2. Beruntungnya dia sudah mendapatkan beberapa harta tersebut yang akan membantunya dalam menerobos.

"Tak sia-sia aku berpura-pura gila, tak ada yang berani mencuri dariku. Mereka pasti berpikir tak ada barang berharga dariku, hahaha!" tawanya membahana di kedalaman gua. Hal itu membuat para tikus mencicit, para burung berterbangan dan para ular bersembunyi semakin dalam di tempatnya masing-masing.

Zerost segera mengumpulkan barang-barang yang akan membantunya menerobos, ia taruh di sekelilingnya lalu dirinya duduk dengan posisi Petapa dan mulai memejamkan matanya.

Selang beberapa jam kemudian Zerost membuka matanya dengan mata mengkilat dan seringai semangat. Ia berhasil.

"Akhirnya aku menerobos. Sayangnya aku sudah tidak punya barang berharga lagi, sepertinya aku harus meneruskan peranku sebagai orang gila dan menyamarkan diri berulang-ulang. Ah.. merepotkan." desahannya di akhir.

Zerost pun mencari-cari pakaiannya, ia menghitung bahwa ia hanyalah memiliki beberapa pakaian yang semuanya sudah pernah ia gunakan. Dia bingung harus pakai apa lagi untuk menyamarkan diri? sepertinya harus beli lagi, lagian aksesori pendukungnya sudah tidak ada lagi yang pantas digunakan.

Zerost pun memakai sepantasnya orang normal untuk berbelanja ke pasar. Ia tak lupa membersihkan diri dan berdandan agar tak lagi terlihat usang dan lusuh.

"Aku terlihat tampan juga bila seperti ini.." gumam narsis Zerost saat bercermin di air sehabis mandi.

Namun ia tak bisa selalu berpenampilan biasa karena wajah dan tubuhnya terlalu mencolok. Meski tak bisa dibilang luar biasa, wajahnya tetaplah terbilang rupawan.

Dengan mata berbentuk seperti mata kucing, bulu mata atasnya yang panjang dan agak lurus ditemani bulu mata bawahnya yang agak keriting, menimbulkan kesan melas yang unik. Saat menatap ke depan akan terlihat bulat seperti kucing yang berbinar. Namun akan terlihat tajam dan mencekam disaat tertentu. Hidung kecilnya yang tak terlalu mancung menimbulkan kesan imut, dan bibir merah pucatnya yang merah merekah dari bagian tengah dan agak tebal di bagian bawah menimbulkan kesan seksi.

Tentu ia harus meminimalkan penampilannya sebiasa mungkin agar tidak menarik perhatian massa. Bisa saja ada anggota sekte yang mengenalinya disana.