Chereads / Secret Of The Heart / Chapter 10 - Keinginan Hati

Chapter 10 - Keinginan Hati

Pagi harinya...

Suasana dikampus pagi itu mendadak heboh dengan sebuah unggahan vidio dikanal youtube milik Aditya, vidio Jesica yang sedang bernyanyi sembari memainkan gitar. Tidak sedikit yang menonton, mereka juga memberikan respon positif pada Jesica untuk lebih banyak lagi mengcover lagu karena suaranya yang bagus. Namun disisi lain ada juga yang beranggapan bahwa Jesica pansos, dia memanfaatkan ketenaran Aditya demi meraih tujuannya.

Melihat kolom komentar itu Aditya tidak tinggal diam, dia bergegas menemui akun milik AyuNadia yang merupakan teman sekelas Jesica dan memarahinya hingga membuat keributan dikelas. Alhasil Aditya dan Nadia dipanggil dekan untuk menghadap, keduanya di skors selama tiga hari sebagai hukuman karena telah memicu kerusuhan.

Siang harinya sepulang kuliah Jesica berniat menemui Aditya untuk meminta maaf, karena gara-gara membela dirinya Aditya jadi diskors, namun saat itu juga Jesica didatangi dua orang perempuan yang menawarkan sebuah job menyanyi untuk mengisi sebuah acara pernikahan di hotel mewah nanti malam. Saat itu juga Jesica merasa senang sekaligus kaget, karena baru saja dia sudah ada yang memintanya untuk manggung disebuah acara. Tidak perlu pikir panjang ataupun bertanya pada orang-orang terdekatnya, Jesica segera menyetujui tawaran itu tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun. Pada dasarnya Jesica terlalu semangat untuk mendapatkan uang demi bisa membantu biaya rumah sakit Bella, Jesica pun segera pergi ke mall untuk membeli baju dan melupakan tujuannya menemui Aditya.

Malam itu Jesica pergi ketempat dimana dia diundang untuk menyanyi disebuah acara pernikahan tanpa sepengetahuan orang-orang terdekatnya. Disana Jesica bertemu dengan laki-laki bernama Billar, yang pada waktu itu menolongnya saat kakinya kesleo.

Raditya Billar atau yang akrab disapa Billar, dia merupakan aktris pendatang baru yang sedang naik daun. Selain tampan dia juga mempunyai suara yang bagus, sehingga banyak kaum hawa yang mengaguminya. Namun sayang karena ketampanan dan kepopulerannya menjadikannya orang yang angkuh dan kejam, dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lo gak apa?" tanya Billar.

"Gue gak apa. Makasih yah." ucap Jesica.

"Kenalin nama gue Billar, nama lo siapa?" tanya Billar sembari mengulurkan tangannya.

"Jesica" jawab Jesica sembari menjabat tangan Billar.

"Nama yang cantik, seperti orangnya" seru Billar sembari tersenyum menatap Jesica.

"Gue duluan, ya. Sekali lagi terimakasih." ucap Jesica sembari berlalu pergi, sementara Billar diam beku menatap kepergian Jesica.

Setibanya didalam acara sudah dimulai, nama Jesica pun dipanggil agar segera menaiki panggung untuk memeriahkan acara pernikahan, dengan percaya diri Jesica naik ke panggung dan mulai menyanyi.

🎵🎵🎵

Sebelumnya tak ada yang mampu

Mengajakku untuk bertahan

Di kala sedih

Sebelumnya kuikat hatiku

Hanya untuk aku seorang

Sekarang kau di sini

Hilang rasanya

Semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya

Kau buat aku mencari

Tentang rasa ini

Aku tak mengerti

Akankah sama jadinya

Bila bukan kamu

Lalu senyummu menyadarkanku

Kau cinta pertama dan terakhirku

Hu-uu

Sebelumnya tak mudah bagiku

Tertawa sendiri di kehidupan

Yang kelam ini

Sebelumnya rasanya tak perlu

Membagi kisahku

Saat ada yang mengerti

Sekarang kau di sini

Hilang rasanya

Semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya

Kau buat aku mencari

Tentang rasa ini

Aku tak mengerti

Akankah sama jadinya

Bila bukan kamu

Lalu senyummu menyadarkanku

Kau cinta pertama dan terakhirku

Bila suatu saat

Kau harus pergi

Jangan...

Semua orang yang berada dipesta pernikahan itu dibuat terpaku oleh suara merdu Jesica, selain suara penampilan Jesica pada malam itu juga sangat anggun dengan balutan dress berwarna biru dan rambut yang dibiarkan tergerai dan tidak sedikit orang yang memujinya. Tepukan tangan pun menyambut kala Jesica menyelesaikan lirik lagu terakhirnya, membuat Jesica tersenyum haru karena tidak disangka banyak orang yang menyukai suaranya. Saat itu juga seorang laki-laki datang menghampiri Jesica dengan membawa seikat bunga lalu memberikannya pada Jesica, laki-laki itu tak lain adalah Billar.

"Jesica, terimalah bunga ini. Ini tanda terima kasih karena lo udah memeriahkan acara ini." ucap Billar ramah, namun Jesica tidak menjawabnya.

"Maaf jika gue udah lancang, tapi gue cuma mau berterimakasih aja sama lo karena lo udah memeriahkan acara pernikahan sepupu gue." ucap Rizky sembari melangkah mundur.

" Tunggu, Billar!" panggil Jesica, Jesica melangkahkan kakinya mendekati Billar dan mengambil bunga yang ada digengaman tangan Billar.

"Bunga ini saya terima, makasih yah." ucap Jesica tersenyum ramah.

"Justru gue yang berterima kasih sama lo, karena lo sudah mau terima bunga dari gue." ucap Billar.

Saat itu juga semua mata tertuju pada Jesica dan Billar, seolah mereka berdua yang sedang bersanding di pesta itu dan meminta mereka untuk berduet. Karena tidak ingin membuat semua pengunjung kecewa Jesica mengabulkan permintaan mereka untuk berduet dengan Billar dan menyanyikan lagu Aku dan Dirimu dari Bunga Citra Lestari.

🎵🎵🎵

Tiba saatnya kita saling bicara

Tentang perasaan yang kian menyiksa

Tentang rindu yang menggebu

Tentang cinta yang tak terungkap

Sudah terlalu lama kita berdiam

Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam

Memenuhi mimpi-mimpi

Malam kita

Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

Dan kini hanya ada aku dan dirimu

Sesaat di keabadian

Jika sang waktu bisa kita hentikan

Dan segala mimpi-mimpi jadi kenyataan

Meleburkan semua batas

Antara kau dan aku

Kita ...

Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

Dan kini hanya ada aku dan dirimu

Sesaat di keabadian

Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

Dan kini hanya ada aku dan dirimu

Sesaat di keabadian

Chemistry duet antara Jesica dan Billar sangat bagus, meski keduanya baru pertama kali disandingkan dalam satu panggung penampilan mereka terlihat manis dan romantis. Sorak-sorai para penggunjung menguji penampilan mereka, tidak hanya itu mereka juga banyak yang merekam moment manis itu.

Setelah pesta pernikahan itu selesai, Billar segera menghampiri Jesica dan meminta untuk mengantarkan Jesica pulang, pada awalnya Jesica menolak tawaran itu namun karena merasa tidak enak hati akhirnya Jesica mengiyakan tawaran Billar. Sesampainya didepan gerbang rumahnya, Jesica mendapati Reza yang sedang menunggunya.

"Dari mana aja lo jam segini baru pulang?" tanya Reza galak.

"Lo ngapain malam-malam didepan rumah gue, Za?" tanya Jesica balik.

"Jawab dulu pertanyaan gue, habis dari mana lo jam segini baru pulang?" tanya Reza sembari menatap tajam mata Jesica.

"Lo jadi cowok bisa gak sih lembut sedikit sama cewek!" tegur Billar.

"Heh, lo kan yang ngajak Jesica pergi sampai malam begini!" tegas Reza.

"Reza stop! Bukan dia penyebabnya, gue pulang malam atas keinginan sendiri!" tegas Jesica.

"Tapi lo gak biasanya kaya gini, Jess. Ini bukan Jesica yang gue kenal, Jesica yang gue kenal itu tau batasan waktu!"

"Cukup, Za. Lo gak tau apa-apa tentang gue, jadi sebaiknya lo diam!" bentak Jesica sembari mendorong tubuh Reza dan berlari masuk kedalam rumah, begitu juga dengan Billar yang segera masuk kedalam mobil dan meninggalkan Reza.

Jesica segera masuk kekamarnya dan meraih sebuah foto dirinya bersama Reza yang terletak dimeja dekat jendela, Jesica tidak tahu apa yang terjadi dengan persahabatannya saat ini dengan Reza. Akhir-akhir ini Jesica merasa Reza berubah, Reza tidak seperti yang dulu lagi, Reza yang selalu ada untuknya, Reza yang selalu membelanya, Reza yang selalu melindunginya bahkan sampai nyawapun akan dia pertaruhkan demi untuk melindunginya.

"Bukan ini yang gue inginkan, Za?" rintih Jesica, setetes air matapun membasahi foto yang dia genggam.

"Sedikitpun gue gak rela lo berubah, gue hanya ingin kita selalu bersama-sama, Za." ucap Jesica kembali.

"Sebagai sahabat, selamanya" ucapnya lagi.