Fikiran pemimpin sekte Li menjadi kacau seketika, ia bahan tidak pernah merasakan rasa panik seperti ini. Dengan fikiran yang kacau jika ia memabayangkan bagaimana kepala putri An terpenggal dan dijadikan pajangan itu membuat pemimpin sekte Li merasakan emosi dalam dirinya memuncak. Ia tidak akan pernah memaafkan orang yang berani menyentuh sejengkalpun putri An.
Pemimpin sekte Li tidak menyelesaikan penyegelan dan justru keluar untuk menghentikan Langkah kaisar Jianying yang akan kembali berperang dan kali ini targetnya adalah ratu dan putri Huanran karena ia sudah tau jika kekaisaran Huanran sudah tidak lagi memiliki raja.
Langkah yang dibuat pemimpin sekte Li ternyata justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Padahal gurunya sudah memperingatinya sebelumnya, namun karena yakin dengan kemampuannya jadi gurunya membiarkan muridnya itu melakukannya dan semua yang telah diperbuat adalah tanggung jawabnya sendiri.