"An?"
"An Jia Li?"
"Nona An?"
Panggilan demi panggilan yang tidak mendapatkan jawaban membuat ketakutan Jiang Yi semakin menguat.
Langlah demi Langkah yang Jiang Yi ambil perlahan-lahan menjadi melambat, seolah ia tidak ingin melanjutkan Langkah kakinya yang semakin berat ia gunakan kakinya untuk berjalan menuju cairan berwarna merah didepan sana yang menggenang cukup banyak.
"A-An?" panggil Jiang Yi lagi memastikan jika mungkin telinga dan matanya terlalu Lelah untuk meihat kenyataan yang telah terjadi di depannya.
Tuk…
Tuk…
Tuk…
Satu Langkah, dua Langkah, tiga Langkah…
Tuk…