Chereads / Lika-Liku Perjalanan Hidupku / Chapter 3 - Perjalanan Hidup 3 SMK

Chapter 3 - Perjalanan Hidup 3 SMK

Perjalananku berikutnya ini adalah memasuki jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan. Di jenjang menengah kejuruan ini aku mengambil teknik otomotif yaitu tentang permesinan kendaraan bermotor. Dalam satu jurusan ini satu kelas siswa paling banyak siswa rata-rata laki-laki dan ada beberapa siswa perempuan sekitar 1-2 orang saja perkelas. Dibidang ini alasanku mengambil jurusan otomotif karena dulu saat dirumah sering menjumpai motor rusak dan bingung bagaimana cara untuk memperbaikinya dan aku mengambil jurusan ini karena ada dukungan dari orang tuaku yang sering melihatku membongkar pasang mesin motor dirumah.

Dan orang tuaku juga pernah berkata " Nang.. nek kowe pancen kepengin ngerti carane mbengkel sepeda motor sekolah'o sing temen nang.. mergo kowe sekolah sing digoleki dudu ilmu nanging tingkah laku..". Dari sebuah pesan inilah aku menjadi lebih sungguh-sungguh untuk belajar mengenai permesinan. Kemudian setelah aku lulus dari sekolah menengah kejuruan ini, aku ingin bermaksud ingin memasuki dunia kerja di PT AHM. Namun orang tuaku tidak mengizinkan dan menyuruhku untuk melanjutkan kuliah di STAB yaitu sekolah mengenai tentang ajaran agama Buddha.

Aku pun tetap saja tidak setuju untuk kuliah di STAB dan aku pun memilih bekerja untuk dibengkel selama satu minggu sesuai bidang kemampuanku. Satu Minggu sudah terlewati aku pun mulai bosan dengan pekerjaanku dan aku memilih melanjutkan untuk kuliah, tetapi saat ingin masuk kuliah orang tuaku jatuh sakit dan kuliah pun tertunda dan aku pun melanjutkan pekerjaanku lagi dibengkel selama satu tahun.

Pada tahun berikutnya aku didatangi oleh seorang dosen dari sebuah kampus Buddha di Jawa tengah, ia menawarkan ku untuk kuliah di kampus Buddha untuk menimba ilmu. Aku pun masih ragu-ragu untuk melanjutkan kuliah karena aku sedang bekerja keras untuk orang tua dirumah yang membutuhkan banyak biaya untuk merawat bapakku yang sedang sakit parah. Dan kemudian bapakku menyuruhku untuk tetap melanjutkan kuliah " Nang.. teko sekolaho sing temen mbesuk ben dadi wong sukses, ojo nganti koyo bapakmu iki sing kerjane tani nk iso kowe sekolah sing pinter biso ngangkat derajat wong tuamu..".

Aku pun menuruti perkataan bapaku tersebut untuk kuliah dan tidak pernah melupakannya sampai saat ini. Kemudian aku menawarkan diri untuk bergabung kuliah di kampus Buddha di Jawa tengah. Dulu Cita-cita ku memang ingin kuliah tetapi sempat gagal dan mundur satu tahun bekerja mencari nafkah untuk orang tua. Dan tibalah saatnya impianku untuk kuliah sudah terwujud walaupun mundur satu tahun karena orang tua masuk rumah sakit. Dengan adanya tekad dan dukungan dari orang tua akhirnya aku bisa kuliah di kampus Buddha.

Lanjutan berikutnya Perjalanan hidup 4..