"Mas Azzam, kenapa aku merasa kita sedang berada di dalam bahaya?" Likha menyandarkan kepalanya dan menangis di dada suaminya. Dia benar-benar sangat takut kalau apa yang mereka alami di dalam mimpi akan menjadi kenyataan.
"Sayang, kita jangan terlalu banyak berpikir, semuanya akan baik-baik saja. Sekarang kita tidur lagi, besk kita kan jalan-jalan biar kepala kita tidak pusing." Likha menganggukkan kepalanya dan mereka akhirnya kembali tertidur.
Pagi ini, Likha dan Azzam sudah bersiap untuk kembali ke desa di mana Likha di lahirkan. Lokasinya tidak begitu jauh dari rumah Azzam sebenarnya, hanya saja kalau tidak meluangkan waktu, Likha tidak bisa selalu datang setiap saat sesuka hatinya.