"Sayang, hanya setahun saja kok. Aku yakin baby El akan mengerti kalau Bundanya sedang memperjuangkan masa depannya. Lagi pula ada Ayahnya yang sangat tampan dan menyayanginya." Likha kembali memutar bola matanya. Suaminya ini bena-benar sangat narsis.
"Mas, sebaiknya nanti kamu juga sekalian meminta obat kepada dokter." Azzam mengerutkan keningnya mendengar apa yang di katakan oleh Likha.
"Tetapi aku tidak sakit, Sayang." Azzam kembali fokus mengemudi.
"Tetapi rasa narsismu semakin parah, Mas..." Azzam tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang Likha katakan. Semua itu memang benar.
Likha dan Azzam terus berdebat tentang narsis sampai mereka tiba di rumah dokter Tiara, dokter badah yang menangani kelahiran baby El, sedangkan suaminya adalah dokter anak, mereka membuka praktek di rumah.
Saat ini, Azzam dan Likha sudah mengambil antrian, mereka mendapat antrian nomer dua.