Saat Azzam sampai di kamarnya, dia melihat Likha sedang tertidur pulas. Azzam tersenyum dan meletakkan makanan yang di bawanya ke atas meja lalu dia menatap wajah putranya yang terlihat sangat tampan meski wajahnya masih banyak di tumbuhi rambut karena dia masih kurang bulan.
"Abiyyu Alfarezel, semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeh, bebakti kepada kedua orangtuamu ini dan juga semoga kehidupanmu kelak selalu bahagia." Azzam mencium lembut pipi putranya dan kemudian membenarkan selimut yang merosot. Azzam kemudian menghampiri Likha dan membangunkan istrinya.
"Likha, bangun Sayang!" Azzam mencium pipi istrinya dan kemudian mengelus pipi Likha dengan jari. Likha kemudian terbangun dan tersenyum kepada suaminya.
"Iya Mas, aku juga sudah mau bangun." Likha kemudian meminta tolong suaminya agar membantunya duduk. Likha masih takut kalau-kalau luka jahitan di perutnya kembali berdarah atau apa.