"Aku juga permisi dulu Ayah, Bunda. Aku mau membuatkan Keiko wedang jahe, dia sedang datang bulan. Aku takut Keiko kesakitan seperti biasanya." Setelah melihat Kirana dan Azzam mengangguk, Varo segera pergi ke dapur, dia mengambil jahe didalam kulkas kemudian dia membakarnya sebentar, lalu Varo menggeprek jahe itu dan merebusnya didalam panci kecil sambil menunggu airnya mendidih Varo mengiris gula merah dan kemudian ikut dimasukkan kedalam air rebusan jahe tersebut.
Beberapa saat kemudian, aroma harum khas wedang jahe memenuhi dapur, kali ini Varo tidak hanya membuatkan untuk istrinya saja, tetapi dia membuat dua cangkir lagi untuk Ayah dan Bundanya. Sebelum kekamarnya, Varo membawa dua cangkir wedang jahe buatannya ke ruang tengah dan menghidangkannya untuk kedua mertuanya yang tersenyum bahagia karena Varo sangat perhatian dan sangat menyayangi mereka.