Didalam kamar kost berukuran enam kali empat meter itu dua anak manusia yang sedang jatuh cinta itu melupakan segalanya. Entah berapa kali Keenand dan Iren merasakan nikmat akibat pelepasan mereka sehingga keduanya kini terlelap dengan berpelukan dibawah selimut terlihat letih diwajah keduanya yang bermandikan keringat.
Iren merasakan sekujur tubuhnya sakit terutama dibagian dalam pahanya, pertahananya telah dibobol oleh Keenand dan ini pertama kalinya bagi mereka berdua. Mengingat aktivitas mereka tadi Iren mulai terisak.
Pundaknya yang polos berbalut selimut bergetar halus sehingga membangunkan Keenand dari tidurnya. Keenand memeluk tubuh mungil Iren yang bersandar di tembok ujung kasur dan dengan sayang Keenand mengelus rambut hitam Iren.
"Maafkan aku, Sayang. Aku sebenarnya nggak ingin melakukan ini sebelum menikah, tetapi aku khilaf.." Keenand mempererat pelukannya sementara isakan Iren semakin keras.