Azzam sudah berada di atas tubuh istrinya dan kejantanannya masih tetap berada di dalam inti tubuh Likha. Azzam kembali memaju mundurkan miliknya saat posisi mereka berdua sudah nyaman. Azzam melakukanya dengan pelan karena takut mengenai perut Likha. Tetapi saat dia sudah akan sampai dan Likha juga kembali akan mendaatkan orgasmenya, Azzam mempercepat gerakannya, dia menghentakkan kejantanannya dan memompanya keluar masuk di dalam inti tubuh Likha dan kini mereka keluar bersama-sama.
"Sayang, terima kasih..." Azzam kemudian berguling dan kini berbaring di samping Likha yang masih terengah-engah akibat pelepasan mereka. Perutnya agak mengencang dan wajahnya agak memucat sekarang.
"Mas, perutku...sakit...!" Azzam merasa agak khawatir saat Likha mengeluhkan kalau perutnya sakit. Dia kemudian berguling lagi dan tengkurap menghadap perut istrinya. Azzam mengelus perut Likha yang memang mengencang. Keesokan harinya, Likha mengalami pendarahan dan harus bedrest selama dua bulan.