"Rizal, kamu benar-benar tidak apa-apa?" tanya Rina yan kini dadanya berdebar sangat kencang. Saat ini Rina benar-benar sangat gugup dan takut. Dia benar-benar masih perawan, sama seperti Rizal yang masih perjaka.
Rizal mulai menciumi wajah dan bibir Rina, keduanya berciuman sangat lama hingga mereka hampir kehabisan napas. Rizal lalu melepaskan ciumannya sementara tangannya membuka handuk yang di pakai Rina lalu membuangnya di lantai. Setelah Rina dan dirinya sama-sama telanjang, Rizal kemudian mulai meremas payudara Rina dengan lembut. "Rizal. .. aaahhh... aku menyukai ini, aku sangat menyukai kalau kamu melakukan ini padaku aaahhhh....." Rina semakin menggelinjang dan desahannya semakin keras. Rizal tidak mau kehilangan kesempatan seperti tadi malam, dia mulai mencumbu Rina dan menikmati tubuh istrinya dengan sesekali memejamkan matanya yang masih agak pegal kalau terlalu lama terbuka.
