Mereka kini telah sampai di kediaman Rizal. Kedua orangtuanya sudah menunggu. Rizal duduk di atas kursi roda dan di dorong oleh Rina, kedua orangtuanya sudah sangat merindukannya langsung menghampiri dan memeluk putranya. Untung saja mereka sudah di beri pengertian oleh Azzam dan Likha di telepon tadi, jadi mereka tidak kaget. Rizal merasa bahagia, meski saat ini dia tidak bisa melihat wajah kedua orangtuanya.
"Bagaimana keadaanmu, Nak?" tanya Ibu Rizal sambil menangis, dia sangat sedih melihat keadaan putranya seperti ini. Mereka sama sekali tidak tahu kalau Rizal mengalami kecelakaan, untung saja Azzam dan Likha juga kedua adiknya mau merawat Rizal selama ini.
"Alhamdulillah, Bu. Aku baik-baik saja, hanya saja mataku sekarang tidak bisa melihat lagi." Rizal tersenyum getir. Dia tidak menyesali kejadian ini, dia hanya merasa kalau saat ini dia tidak berguna lagi, dia tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain.