"Sayang, kamu sangat menggairahkan!" Iren semakin malu, dia menundukkan kepalanya dan langsung menghampiri Agam yang masih tersepsona kepadanya. Iren kemudian mengalungkan tangannya ke leher suaminya, Iren meminta Agam menggendongnya dan membawanya ke tempat tidur.
"Kakak, sekarang kamu mau menengok si kecil, kan?" tanya Iren dengan malu-malu. Dia bukanlah orang yang suka ingkar janji, Iren akan melakukan apa yang sudah di katakannya. Agam langsung tersenyum bahagia, apalagi di tawari, sedangkan tidak di tawari saja dia akan memohon agar Iren mau melayaninya.
"Sayang, apakah benar aku boleh melakukannya?" Iren menganggukkan kepalanya. "Tapi hati-hati, ingat pesan dokter tadi." Iren tersipu malu. Kini dia merasa sangat malu, dia merasa sangat keterlaluan menggoda suaminya sendiri.