Chereads / kesalahan atau anugerah / Chapter 2 - chapter 2 Berangkat Ke Asrama

Chapter 2 - chapter 2 Berangkat Ke Asrama

"Assalamu'alaikum bu,Likha pulang."Likha memasuki rumahnya,dia melihat ibunya sedang berada didapur memasak untuk makan malam."

"Wa'alaikum salam Likha,kau sudah pulang nak?tadi ada pak pos datang,kamu mendapat surat dari sekolahmu nak,itu,ibu taruh di meja kamarmu,lihatlah dulu nak,siapa tahu penting."ibu melanjutkan memasak,Likha pun segera menuju kamarnya,dia merasa harus segera membaca surat itu,siapa tahu ada pemberitahuan tentang kapan dia harus berangkat,setelah Likha membuka dan membaca surat itu,ternyata benar,dia harus berangkat besok pagi,kerena akan ada pembekalan calon siswa baru,juga untuk pembagian seragam,sepatu juga buku-buku pelajaran yang dia butuhkan.Likha kemudian menghampiri ibunya diapur.

"Bu,aku sudah membaca surat itu,ternyata itu surat pemberitahuan kalau besok pagi aku harus berangkat ke asrama bu, meski sekolah masih akan dimulai satu minggu lagi tetapi kami harus berangkat lebih awal untuk pembekalan,jadi aku mohon do'a restu ya bu,semoga langkahku untuk menuntut ilmu dimudahkan oleh Allah."Likha mencium tangan ibunya,beliau membelai kepala putrinya dengan lembut,Likha kemudian pamit untuk mandi dan sholat ashar.

"Aamiin,semoga Allah mengabulkan do'a-do'amu ya nak, mandilah dan periksa kembali semua barang-barang yang akan kau bawa besok,jangan sampai ada yang tertinggal."ibu Likha kemudian meneruskan acara memasaknya,sementara Likha bergegas kembali kekamarnya untuk mengambil handuk dan pakaian ganti,kamar mandi di rumah Likha berada di dekat dapur,keluarganya adalah keluarga yang hidup pas-pasan,jadi mereka hanya memiliki sebuah kamar mandi yang sangat sederhana.

"Ayah,ibu,besok aku berangkat pagi sekali, dan kalian hanya bisa mengantarku hingga sekolah lamaku,aku akan dijemput oleh pengurus asrama,kalian harus berjanji padaku akan selalu bahagia ya yah,bu."Likha menatap kedua orang tuanya dengan perasaan sedih,ketiga orang yang sedang makan malam itu terdiam,mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.setelah makan malam,Likha segera masuk kedalam kamarnya,dia akan tidur lebih awal agar besok tidak kesiangan,Likha sengaja tidak sholat isyak,dia akan bangun pukul dua dini hari untuk sholat isyak dan sekalian sholat tahajud.dia pun segera menarik selimutnya dan membaca do'a menjelang tidur.

"Ya Allah,bangunkan aku besok jam dua pagi ya..aamiin"Likha berdoa dengan bahasa indonesia, Likha dan orang tuanya adalah orang yang taat beragama meski tidak memiliki ilmu yang lebih dibidang itu,yang mereka tahu,mereka harus melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangannya,berpuasa dibulan ramadhan dan melakukan sholat tepat waktu,sesederhana itu agama ini bagi mereka.

"Likha,bangun nak, katanya suruh membangunkan lebih awal."ibunya Likha mengguncang pelan bahu putri semata wayangnya,Likha dengan keadaan masih mengantuk membuka matanya,dia kemudian melihat jam dinding yang tergantung didinding kamarnya,Likha kemudian langsung melek saat melihat jam sudah menunjukkan pukul lima pagi.

" Aduh...ibu...aku terlambat bangun...aku belum sholat isyak bu...ya Alloh...ampuni dosa hambamu ini..." Likha segera berlari kekamar mandi, kemudian melaksanakan sholat subuh dan mengqodho sholat isyaknya.

" Nak...saat di asrama nanti sebaiknya kau tidak pernah menunda- nunda sholat,apalagi menunda sholat wajib untuk melaksanakan sholat sunnah...utamakan yang wajib saja dulu, baru lah kemudian ditambahkan yang sunnah." ibunya Likha menasihati putrinya yang akan tinggal di asrama.

" Iya bu...maafkan aku ya bu..." Likha kemudian menyantap sarapannya yang dibuatkan secara khusus oleh ibunya, Likha juga dibekali makan siang oleh ibunya,takutnya nanti Likha kesulitan mencari warung,terkadang pemikiran orang tua lebih rumit.

" Nak...ini ada sedikit tambahan uang saku untukmu, tetapi hanya sedikit nak...kau terima ya, sekolah baru akan dimulai senin depan, ibu takut kamu belum mendapat uang saku dari sekolahmu." ibu menyerahkan uang sebesar seratus ribu rupiah.sebenarnya Likha enggan menerimanya,tetapi ibunya memaksa,jadi Likha terpaksa menerimanya demi membuat orang tuanya tenang melepas kepergiannya. ayah dan ibu Likha mengantar Likha sampai sekolah smpnya dulu,disana ada kepala sekolah yang menyerahkan Likha secara resmi pada penanggung jawab sekolah plus yang akan membawa Likha.

" Ibu...ayah...Likha pergi ya...kalian jaga kesehatan..." Likha mencium tangan kedua orang tuanya,kemudian kepada kepala sekolahnya,Likha segera menaiki mobil yang menjemputnya yang langsung memnawanya ke kota, memang dari sekolah Likha,hanya Likha seorang diri yang masuk ke SMA plus ini, setiap tahunnya hanya sepuluh orang yang bisa masuk dalam satu provinsi,dan Likha termasuk salah satu yang beruntung.gadis cantik yang pintar dari sebuah keluarga sederhana itu mungkin memiliki kesempatan untuk merubah nasibnya.Likha bersandar di kursi belakang mobil yang membawanya,dia memperhatikan jalan desa kelahirannya yang perlahan ditinggalkannya menuju tempat asing yang sama sekali tidak bisa terbayang didalam benaknya.

" Ayah...ibu...doakan putrimu ini,semoga aku berhasil melewati tiga tahun ini dengan mudah..." suara hati Likha memohon, air matanya menetes membayangkan kedua orang tuanya yang berada dirumah,hatinya merasa kehilangan sesuatu,tetapi semua ini harus dijalaninya,kesempatan ini,tidak semua orang bisa mendapatkannya.

" Likha...kamu harus semangat...kamu harus buktikan bahwa kamu bisa menjalani semua ini, enam bulan itu sebentar, saat liburan tiba kamu akan bertemu orang tuamu...kamu harus membuat orang tuamu bangga." Likha menyemangati dirinya sendiri.